Utak-Atik Anggaran, Bagaimana Nasib IKN?
Ibukota Nusantara-screnshot-
PRESIDEN Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk lima tahun ke depan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp48,8 triliun pekan lalu.
----------
BESARAN anggaran tersebut diputuskan dalam Rapat Terbatas (Ratas) antara Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
"Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan dan menegaskan bahwa sudah di-approve anggaran kelanjutan IKN itu Rp48,8 triliun untuk 5 tahun ke depan," kata AHY saat memberikan keterangan pers.
"Ada berbagai infrastruktur yang juga telah selesai 100 persen, tetapi ada juga yang masih ongoing atau masih berlanjut. Memang kita fokus pada pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan. Di sini nanti kita berharap di tahap kedua, 2025 hingga 2029."
Fokus pembangunan IKN di fase kedua, menurut AHY, adalah gedung-gedung lembaga legislatif dan yudikatif.
Dalam Ratas tersebut, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, melaporkan pada 2022–2024 pemerintah telah menginvestasikan Rp89 triliun dari APBN untuk membangun infrastruktur penting.
Infrastruktur ini meliputi jalan tol, 47 tower hunian, sistem air minum, sanitasi, embung, kolam retensi, perkantoran, serta fasilitas ibadah.
Angka tersebut, menurutnya, di luar investasi dari swasta sebesar Rp58,41 triliun yang telah terhimpun hingga September 2024.
Basuki Hadimuljono mengatakan Prabowo memasang target IKN ditetapkan sebagai ibu kota politik pada 2028.
Anggaran IKN untuk lima tahun ke depan dari APBN yang diputuskan bulan ini sebesar Rp48,8 triliun, jauh lebih sedikit dari realisasi anggaran APBN 2022-2024 untuk IKN, sebesar Rp89 triliun.
Angka Rp48,8 triliun ini juga lebih rendah dari nominal yang pernah disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Qatar Economic Forum pada Mei tahun lalu.
"Ya, benar, 35 miliar dolar AS. Tapi perhitungannya untuk 25 sampai 30 tahun, selesai. Jadi kebutuhannya sekitar 30 miliar dolar AS selama 30 tahun … Saya kira, APBN Indonesia mampu menanggungnya," kata Prabowo saat itu.
Dengan asumsi IKN dikerjakan selama 30 tahun, maka mengutip pernyataan Prabowo tadi, alokasi anggaran IKN adalah sekitar $1 miliar atau Rp16 triliun per tahun, atau Rp80 triliun untuk lima tahun.