Batasi Gadget pada Anak, Bukan Menolak Medsos

Reporter: Tim |

Editor: Syahril Sahidir |

Jumat , 24 Jan 2025 - 21:00

Wihaji-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Pembatasan gadget pada anak mulai banyak digaungkan oleh pemerintah, baik dalam maupun luar negeri. Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah menyarankan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti agar PR siswa sekolah kembali dikerjakan secara manual, tanpa menggunakan gadget.

Begitu pula dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) yang berencana membuat aturan akses bermedia sosial pada anak demi mencegah dampak negatif yang ditimbulkan gadget.

Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Wihaji menyebut bahwa penggunaan media sosial ini menjadi tantangan bagi generasi remaja era kini.

"Apalagi dunia medsos yang luar biasa, Indonesia negara keempat pengguna medosos sedunia, setelah Cina, India, Amerika, dan kita," ungkap Wihaji ditemui di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, 23 Januari 2025.***

batasi gadget pada anak, bukan menolak medsos                            koranbabelpos.id.- pembatasan gadget pada anak mulai banyak digaungkan oleh pemerintah, baik dalam maupun luar negeri.  sebelumnya, menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (pppa) arifah menyarankan kepada menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) abdul mu'ti agar pr siswa sekolah kembali dikerjakan secara manual, tanpa menggunakan gadget.
begitu pula dengan menteri komunikasi dan digital (menkomdigi) yang berencana membuat aturan akses bermedia sosial pada anak demi mencegah dampak negatif yang ditimbulkan gadget.
sementara itu, menteri kependudukan dan pembangunan keluarga (mendukbangga)/badan kependudukan dan keluarga berencana (bkkbn) wihaji menyebut bahwa penggunaan media sosial ini menjadi tantangan bagi generasi remaja era kini.
"apalagi dunia medsos yang luar biasa, indonesia negara keempat pengguna medosos sedunia, setelah cina, india, amerika, dan kita," ungkap wihaji ditemui di kantor kemendukbangga/bkkbn, jakarta, 23 januari 2025.***

Tag

Share