Pojok Baca Alun-Alun Kota Dapat Mewujudkan Indonesia Cerdas Secara Merata
--
Indra Pirmana, S .Pd.,
Guru SMP Negeri 5 Payung dan Ketua MGMP Bahasa Indonesia Rayon 2 Bangka Selatan
KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan salah satu pecahan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., sebagai pemimpin baru akan menghadirkan layanan pendidikan bermutu bagi seluruh masyarakat Indonesia baik itu sekolah formal dan non formal.
Prioritas utamanya adalah memperluas akses Pendidikan secara merata untuk masyarakat. Karena, pendidikan adalah hak setiap warga negara untuk memajukan kualitas sumber daya yang hebat. Agar bisa meningkatkan kualitas bangsa kita di masa depan.
//Mewujudkan Pendidikan bagi semua masyarakat melalui literasi
Tidak semua masyarakat merasakan pendidikan formal maka, di Indonesia ada program Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SMP/Mts), dan Paket C (setara SMA/SMK/MA). Program non formal ini terbuka untuk masyarakat yang terhalang mengikuti pendidikan formal. Maka dengan adanya pojok baca di Alun-alun Kota sangat membantu sekali para pengunjung baik warga sekitar atau pun dari luar daerah.
Lebih jauh lagi, masyarakat dan pemerintah daerah perlu bekerja sama untuk menciptaka akan pentingnya pojok baca di alun-alun kota. Alhamdulilah di Bangka Selatan sudah hadir Pojok Baca Digital (POCADI) “Wisma Samudera,” berlokasi di kawasan Simpang lima Toboali.
Lokasi tersebut, mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Pojok baca ada yang berbasis teknologi dan ada juga koleksi buku bacaan untuk anak-anak, pelajar, bahkan sampai masyarakat umum. Waktu buka mulai pukul 08.00 pagi - pukul 21.00 malam.
Hadirnya pojok baca di simpang lima Toboali berkat kerja sama antara Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Bapak Sumadi dan Ketua GPMB (Gerakan Pemberdayaan Minat Baca) Rusmin Sopian, Ketua PWI Basel, Dedi Irawan, dan para pegiat literasi Kabupaten Bangka Selatan.
Pada awal tahun 2025 ini, dengan perhatian yang lebih besar dari pemerintah, pendidikan formal dan non formal akan memainkan peran penting dalam menciptakan masyarakat yang merata di Indonesia untuk meningkatkan minat baca.
Pojok baca adalah suatu ruang mini atau area kecil yang disediakan untuk membaca, biasanya berisi berbagai jenis buku atau materi bacaan yang dapat diakses oleh pengunjung secara gratis. Pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas membaca, memudahkan akses informasi dan meningkatkan literasi pada masyarakat. Tetapi juga menjadi alat untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari kehadiran pojok baca di Alun-alun kota atau tempat keramaian:
1. Sebagai akses yang mudah dan gratis ini dapat mempermudah masyarakat, terutama masyarakat yang jarang mengunjungi perpustakaan. Artinya memudahkan masyarakat untuk menumbuhkan minat literasi.
2. Menciptakan kebiasaan baik dan mendukung kebiasaan membaca, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
3. Menggunakan waktu luang untuk membaca sambil menunggu anaknya bermain.
4. Menumbuhkan minat baca sejak dini. pojok baca menjadi sarana yang sangat efektif untuk memperkenalkan dunia literasi.
5. Mendukung Program pemerintah yang bertujuan meningkatkan literasi masyarakat luas secara merata. Pemerintah atau lembaga terkait bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan buku-buku berkualitas.
*6. Membantu pengunjung membaca tanpa membawa buku.
Pojok baca di tempat keramaian, seperti alun-alun kota, memiliki potensi besar untuk mendorong budaya literasi di masyarakat. Alun-alun kota biasanya menjadi pusat aktivitas yang ramai dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat, baik itu penduduk lokal maupun wisatawan. Dengan adanya pojok baca di area ini, banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh masyarakat luas.
Bagi pengunjung dari luar kota, keberadaan pojok baca di alun-alun kota bisa menjadi daya tarik tambahan. Apalagi pojok baca yang menyajikan literatur yang lengkap mengenai sejarah atau kebudayaan lokal dapat memberi wawasan lebih dalam tentang daerah tersebut dan dapat meningkatkan nilai positif untuk memperkenalkan budaya literasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pojok baca di alun-alun kota memiliki banyak manfaat, baik bagi masyarakat setempat maupun wisatawan dan dapat mendorong kebiasaan membaca, hingga mendukung program literasi Nasional. Keberadaan pojok baca di tempat keramaian ini dapat membantu membangun masyarakat untuk membantu menambah pengetahuan.
Pada umumnya agar menjadikan Indonesia cerdas dengan membentuk generasi yang tangguh dan berkarakter. Melalui literasi agar dapat membangun budaya membaca dan bisa melahirkan penulis yang berkualitas. “pepatah mengatakan bisa karena terbiasa”. Artinya sesuatu yang awalnya terasa sulit untuk membaca makan akan merasa mudah jika sudah terbiasa.
Adapun slogan yang bisa membangun masyarakat cerdas, betapa pentingnya mengunjungi pojok Baca di alun-alun kota,seperti Membaca memperkaya ilmu dan bisa memperoleh informasi, Orang yang jarang membaca maka akan lambat mendapatkan informasi, dan Jangan pernah berhenti membaca, karena dengan membaca Anda bisa menjadi penulis hebat.
Kata-kata motivasi supaya pojok baca di alun-alun kota tetap terjaga dengan baik. “Jagalah Pojok Baca Seperti Menjaga Diri Sendiri dan Kembalikan Buku Bacaan Setelah Selesai Membaca.” Terima kasih Sudah Meluangkan Waktu Untuk Membaca, Semoga Anda Menjadi Orang yang Sukses. Salam Literasi”. **