Total Kerugian Kebakaran Los Angeles, Capai Rp2.430 Triliun

Reporter: Tim |

Editor: Syahril Sahidir |

Minggu , 12 Jan 2025 - 21:51

Api yang Terus Membara-screnshot-

total kerugian kebakaran los angeles, capai rp2.430 triliun                            total kerugian akibat kebakaran di los angeles, california, amerika serikat capai angka fantastis. 
-------------------
kebakaran hutan yang melanda wilayah los angeles ini menjadi bencana alam terburuk di amerika serikat sejak selasa, 7 januari 2025.
melansir dari washington post, kebakaran telah menghanguskan sekitar 21.317 hektar wilayah di permukiman elit, pacific palisades dan hollywood hills.
hingga sabtu, 11 januari 2025 sebanyak 180 ribu orang terpaksa pengungsi dan 11 orang dilaporkan tewas akibat peristiwa.
diketahui, salah satu dari enam titik api penyebab kebakaran hutan di amerika serikat hingga kini masih aktif.
meski begitu, petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk mengatasi sebagian besar api yang belum padam.
total kerugian 
akibat peristiwa kebakaran hebat ini, diperkirakan total kerugian mencapai rp2.430 triliun.
jumlah tersebut berdasarkan perhitungan dari perusahaan prakiraan cuaca as, accuweather.
accuweather melaporkan kebakaran hutan ini menjadi yang terburuk dalam sejarah california lantaran mengakibatkan kerugian ekonomi  135 miliar dolar (rp2.185 triliun) hingga 250 miliar dolar (rp2.430 triliun).
"total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4 persen dari pdb tahunan negara bagian california," jelas kepala meteorologi accuweather jonathan prter dalam keterangannya.
sejumlah kerugian terparah dilaporkan terjadi di malibu dan santa monica dengan nilai rata-rata lebih dari 2 juta dollar (rp31 miliar).
lebih lanjut, para pejabat setempat mengatakan sebanyak lebih dari 10.000 bangunan rumah besar hancur akibat kebakaran.
prakiraan ini masih bersifat masif, karena api yang terus menyebar dan meluas ke sejumlah kawasan.
jika kebakaran menyebar dengan cepat ke lingkungan penduduk, maka ribuan bangunan tambahan akan terancam terbakar.***