6 Pola Didik Masa Kini pada Generasi Z dan Generasi Alpha

Rudiyanto, S.Pd., Gr Guru PAI SD Negeri 9 Airgegas, Bangka Selatan-Dok Pribadi-

KORANBABELPOS.ID - GENERASI peserta didik masa kini adalah Generasi Z dan Generasi Alpha. Generasi Z merupakan sebutan untuk generasi anak-anak yang lahir pada tahun 1997 sampai tahun 2012. Sedangkan generasi Alpha adalah generasi anak-anak yang lahir pada tahun 2011 sampai tahun 2025. 

Anak-anak generasi Z dan generasi Alpha lahir ditengah-tengah pertumbuhan arus globalisasi dan perkembangan dunia Teknologi, Informasi dan komunikasi (TIK). Sehingga lahir istilah FOMO (Fear of Missing Out) bagi kalangan generasi Z dan generasi Alpha yang cenderung memiliki rasa takut ketinggalan atau tidak mengikuti aktivitas tertentu seperti halnya trending terbaru, berita update dan aktivitas-aktivitas sosial lainnya. 

 

BACA JUGA:Peran Perpustakaan Sekolah dalam Meningkatkan Literasi di Tahun Ajaran 2024/2025 untuk Mewujudkan Indonesia Em

Selain itu, sebagai salah satu dampak negatif arus globalisasi yang tidak di filter dengan baik, generasi Z dan generasi Alpha saat ini, memiliki kecenderungan mengabaikan nilai-niali jati luhur bangsa Indonesia. Sehingga kerap kali masalah-masalah terkait dengan pelangggaran norma-norma kemudian bermunculan. 

 

Seperti halnya dengan perundungan atau bullying baik verbal maupun non verbal, kekerasan seksual, intoleransi dan lain sebagainya. Kedaruratan tersebut menempatkan pelanggaran norma-norma seperti perundungan atau bullying baik verbal maupun non verbal, kekerasan seksual, intoleransi ke dalam tiga dosa besar dunia pendidikan. 

BACA JUGA:3 Kebijakan Terbaru Kemendikdasmen Terkait Pendidikan Profesi Guru

Artinya, ketiga pelanggaran-pelanggaran tersebut merupakan pelanggaran yang sering terjadi baik dalam dunia pendidikan maupun juga di lingkungan sosial masyarakat kita.

 

Dengan demikian, dalam dunia pendidikan diperlukan pola didik yang sesuai dengan karakteristik generasi Z dan generasi Alpha saat ini. Sehingga yang kita harapkan selaku pendidik, tidak akan muncul istilah “Apapun makanannya, teh botol sosro adalah minumannya”. Artinya adalah, apapun generasinya, pola didiknya tetap sama seperti dulu. 

 

Mindset seperti ini perlu kita rubah, agar dunia pendidikan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin berkembang pesat dan maju. Mendidik perlu pola yang sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan apa yang diharapkan atau diinginkan oleh peserta didik.

BACA JUGA:Metode Pembelajaran TBP, Bekal Problem Solving dalam Kehidupan Nyata

Tag
Share