Andai Rp 420 M itu....

Harvey Moeis-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Vonis penjara serta sederet denda dan uang pengganti yang fantastis terhadap para terdakwa Tipikor kasus tata niaga timah di IUP PT Timah 2015-2022, tidaklah berpengaruh langsung terhadap kondisi perekonomian Provinsi Kepulauann Bangka Belitung (Babel) yang sudah terpuruk ke titik terendah selama ahun 2024 ini.  

Dalam artian, apapun dan bagaimanapun vonis itu, tak memberikan dampak siginifikan terhadap wilayah penghasil timah itu.  Karena, selama proses hukum itu berjalan, tidak ada kebijakan apapun dari pemerintah pusat juga aerah yang bisa dijadikan jalan untuk Kembali mendongkrak ekonomi rakyat Babel yang notabene masih 60 persen lebih tergantung dari sector timah.

Padahal, kasus Tipikor timah ini adalah tsunami dan musibah terbesar bagi perekonomian Babel ekarang ini.  

Terbukti, sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Babel selalu berada di posisi terendah se-Indonesia.  Padahal sebelumnya, Babel kerap berada di Nomor 1 se-Sumatera, dan bertengger di posisi 4 atau 5 besar se-Indonesia.  

Hal yang lebih menyedihkan lagi, pengamat ekonomi maupun pengamat hukum, lebih banyak berbicara di tataran teori ekonomi dan teori hukum.  Bukan pada tataran solusi.

Ketika vonis sudah dijatuhkan kepada para terdakwa, semua meributkan menyatakan hukum tidak adil mengapa cuma divonis segitu?  Tidak ada yang membantu menekan atau mempressure pemerintah pusat misalnya, untuk membantu membangkitkan Kembali ekonomi rakyat Babel dari sector tambang ini.

Tidak ada aktifis, ahli hukum, atau ahli ekonomi yang meminta agar pemerintah pusat segera mengeluarkan regulasi dan aturan hitam di atas putih, agar rakyat Babel bisa segera menambang secara legal.  Hingga saat ini, yang ada dan tampaknya tampaknya posisi rakyat Babel akan terus menjadi terasing di tanah sendiri?

BACA JUGA: Sidang Kasus Timah, Harvey Moeis, Suparta, Awi, Robert dan Rosalina Divonis hari ini

Fakta Menyakitkan dari Suami Sandra Dewi

Sandra Dewi adalah artis top papan atas di negeri ini yang Kelahiran Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).  Suaminya Harvey Moeis, yang kaya raya dikenal sebagai pengusaha batubara itu ternyata terseret dalam pusaran kasus Tipikor komoditas timah --yang terkenal berasal dari tanah kelahiran Sandra Dewi--.

Namun, fakta persidangan justru muncul dan menyakitkan.  Di saat kondisi perekonomian Babel terpuruk akibat kasus yang melibatkan Harvey Moeis, terkuak pula ada dana Rp 420 miliar yang katanya untuk dana social bagi warga Babel yang tak jelas dikemanakan?  Jadilah Babel tak hanya lingkungannya yang dibuat luluhlantak, nama masyarakatnya pun diatasnamakan untuk pengumpulan dana social dengan aliran nol besar ke warga Babel?  

Terakhir alasan suami Sandra Dewi, dana itu habis untuk membantu covid-19, dan terkuak hanya ada Rp 15 miliar mengalir ke RSCM Jakarta untuk Covid-19?  Oke, lalu sisanya Rp 405 Miliar kemana lagi?  

Dalam kondisi ekonomi Babel yang terpuruk seperti sekarang ini, uang sejumlah Rp 420 Miliar tentu sangat berarti.  Dana CSR atau dana social atau apapun Namanya, Harvey Moeis paling tidak berutang penjelasan kepada warga Babel, dikemanakan duit itu?  

BACA JUGA:Harvey Moeis Divonis 6 Tahun, 6 Bulan Penjara!

Tag
Share