Nelayan Belinyu, Ayah selamat, Anak Meninggal Dunia, Nelayan Waspada Iklim Eksrim!

Evakuasi Jenazah Rizki-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Nelayan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diwanti-wanti untuk waspada.  Mengingat kondisi iklim saat ini yang tak menentu, bahkan bisa tiba-tiba menjadi ekstrim. 

Kondisi itu pulalah yang menimpa 3 nelayan Belinyu, Kabupaten Bangka.  Tragisnya lagi, dari 3 nelayan itu, 2 diantaranya bapak dan anak.  Bapak berhasil selamat, namun si anak yang sempat hilang akhirnya ditemukan namun sudah meninggal dunia.  

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Kantor SAR Pangkalpinang, Satpolair Polres Bangka, Laskar Sekaban, BPBD Bangka dan masyarakat yang menyisiri laut melakukan pencarian terhadap korban akhirnya melihat korban terdampar di Pantai Romodong. 

Saat ini diketahui kondisi cuaca kurang baik menjelang akhir tahun yang menjadi ancaman para nelayan ataupun masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan. 

Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, Sabtu, 21 Desember 2024 mengimbau untuk nelayan dan masyarakat selalu membawa alat pelindung diri seperti life jaket pada saat beraktivitas di perairan demi keselamatan bersama.

Melaut Sejak Jumat 

Kondisi iklim membuat nelayan Belinyu ini hilang. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti tim gabungan dengan melakukan pencarian terhadap nelayan asal Belinyu tersebut.

Pencarian dikoordinir Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang/Basarnas Babel setelah menerima informasi nelayan hilang asal Belinyu di perairan Pulau Lampu. Korban adalah Oka (40) selaku nakhoda, Andi (27) dan Rizki selaku anak buah kapal.  Korban terakhir anak nakhoda.

Nelayan ini melaut sejak Jumat, 13 Desember 2024 berangkat dari dermaga Tanjung Gudang Belinyu menuju lokasi memancing di perairan Pulau Dua, Belinyu menggunakan kapal.   

"Kemudian pada 20 Desember, mereka bertiga melakukan perjalanan kembali ke dermaga Tanjung Gudang dari perairan Pulau Dua. Di tengah perjalanan pada pukul 19.27 WIB, kapal mereka dihantam ombak," I Made Oka Astawa.

Nelayan tersebut diduga mengalami kecelakaan pada koordinat 1°31'31.724"S 105°41'2.095"E tepatnya di perairan Pulau Lampu. Ketiga korban diduga terjatuh dari kapal yang terbalik. Korban bernama Andi berhasil diselamatkan nelayan yang melintas di lokasi kejadian. 

Tidak berselang lama, bapak Oka juga berhasil selamat dengan cara berenang menuju pantai dan ditolong warga menuju puskesmas guna mendapatkan perawatan. Sementara itu, Rizki anak Oka 

sempat hilang.  Namun akhirnya ditemukan terdampar di Pantai Romodong an sudah meninggal dunia.

Atas telah berhasil ditemukannya korban, maka operasi SAR ditutup. Pihaknya berterimakasih atas segenap bantuan tim SAR gabungan yang turut andil dalam membantu proses pencarian korban. 

Tag
Share