Indonesia Mampu Cetak Hingga 2 Juta Al Quran Setiap Tahun
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat meninjau GedungUnit Percetakan Al Quran Kementerian Agama.-Antara-
KORANBABELPOS.ID, JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meresmikan operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Quran (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, yang dapat mencetak kitab suci umat Islam tersebut hingga juta eksemplar per tahunnya.
"Tempat ini bukan hanya untuk mencetak Al Quran, tetapi juga menjadi pusat literasi Al Quran. Di sini, kita bisa melakukan pendalaman. Ada perpustakaan, ruang konferensi, wisata spiritual, dan berbagai fasilitas lain yang bisa dikunjungi oleh keluarga," kata Menag Nasaruddin Umar, dikutip dari ANTARANEWS.
Menag mengatakan sebelum dilakukan pembangunan maupun revitalisasi gedung lama, UPQ ini hanya mampu mencetak 200 ribuan Al Quran tiap tahunnya. Jumlah tersebut masih tergolong sedikit apabila menilik pada kebutuhan Al Quran di Indonesia yang jumlahnya hingga enam juta per tahun.
"Semoga dengan adanya gedung baru, segala permasalahan bisa kita urai satu per satu," kata Menag Nasaruddin Umar.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menjelaskan pembangunan Gedung PLKI UPQ ini merupakan hasil dari perencanaan yang dimulai sejak tahun 2020. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 2023 dan selesai dalam waktu dua tahun dengan total anggaran sebesar Rp239 miliar.
"Alhamdulillah, kini kapasitas cetak meningkat signifikan dari 250 ribu menjadi 1-2 juta mushaf Al Quran per tahun," ujar Kamaruddin.
Ia mengatakan Gedung PLKI UPQ Kemenag dirancang sebagai ikon wisata religi dengan fasilitas modern, seperti ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital yang sangat canggih.