Mantapkan Program "Masuk Napi, Keluar Santri"
--
PANGKALPINANG – Dalam upaya memperkuat Program "Masuk Napi, Keluar Santri," Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Bangka Belitung mengadakan pembinaan berbasis spiritual dan budaya melalui kegiatan latihan Marawis, Senin (2/12/2024).
Program ini dilaksanakan berkat kerja sama dengan Pesantren Azzamtu, yang turut mendukung pembinaan Warga Binaan melalui seni musik Islami. Kegiatan Marawis ini bertujuan membangun karakter positif, memperdalam nilai-nilai keagamaan, dan memperkenalkan seni budaya Islami kepada Warga Binaan. Latihan dilakukan dengan alat musik tradisional seperti koprak, yang menambah nuansa khas pada kegiatan tersebut.
Pembinaan kreatif ini dilaksanakan secara rutin setiap hari senin khusus warga binaan yang tergabung dalam kelompok santri dan selasa, terbuka untuk seluruh Warga Binaan di Lapas Pangkalpinang.
Dalam pelaksanaannya, Pesantren Azzamtu menghadirkan pelatih yang kompeten untuk membimbing Warga Binaan dalam menguasai teknik bermain Marawis. "Melalui kerja sama ini, kami berupaya menciptakan pembinaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan bekal spiritual dan keterampilan yang bermanfaat bagi Warga Binaan," ungkap Hidayat, Kalapas Pangkalpinang.
Kalapas Hidayat menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjalankan pembinaan berbasis spiritual dan budaya ini sebagai bagian dari misi Lapas Pangkalpinang untuk menciptakan individu yang lebih baik dan siap kembali ke masyarakat. "Latihan Marawis merupakan bagian dari penguatan program pembinaan Masuk Napi, Keluar Santri, yang menjadi ciri khas pembinaan di Lapas Pangkalpinang. Program ini bertujuan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan positif, dengan menanamkan nilai-nilai keislaman sebagai landasan utama," katanya.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini menunjukkan semangat luar biasa. Salah satu peserta menyampaikan bahwa Latihan Marawis memberi kesempatan bagi warga binaan untuk belajar seni Islami sekaligus memperbaiki diri, sesuai dengan nilai-nilai agama. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada warga binaan, tetapi juga menjadi contoh pembinaan kreatif dan inovatif di lingkungan pemasyarakatan.(pas)