Pilkada 2024: Partisipasi Warga Rendah, Tapi Dinasti Politik Naik

Ilustrasi-screnshot-

PEMILIHAN Kepala Daerah Serentak 2024, adalah yang pertama di Indonesia.  Warna-warni dan dinamika politik bermunculan.

------------------

MULAI dari Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Wakil Walikota, hingga Bupati/Wakil  Bupati.  

Ironisnya, meski ini 'barang baru', namun ironisnya tingkat partisipasi warga justru rendah.  Di sisi lain, dinasti politik justru naik tajam.

Pengamat politik dinasti Yoes Kenawas, memang sudah terjadi di daerah sebelum Joko Widodo membentuk dinasti politiknya.  

"Dalam pilkada tahun ini, jumlah kadidat yang terafiliasi dinasti politik berjumlah 605 kandidat," ujarnya kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

"[Ada] kenaikan dua kali lipat dibandingkan pilkada 2017, 2018, 2020 digabungkan," tambahnya.

"Kandidat terafiliasi dinasti ini ada di 65 persen dari 545 daerah yang melaksanakan pilkada tahun ini," jelas Yoes.

Ada sejumlah alasan mengapa politik dinasti naik secara "drastis dan menyebar", seperti yang terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh PolGov Fisipol UGM, serta Institute for Advanced Research (IFAR) Unika Atma Jaya. 

Diantaranya ada banyak kepala daerah yang sudah menjabat dua periode, pemilih yang "cenderung toleran" terhadap politik dinasti, pencalonan di tingkat partai yang "tidak transparan", serta biaya politik yang "mahal".

Sementara itu menurut penelitian yang dilakukan sejak 2005, Indonesia Corruption Watch (ICW) berhasil memetakan 54 dinasti politik di Indonesia.

Peneliti ICW Yassar Aulia mengatakan ketika satu daerah dipimpin oleh kepala daerah yang terafiliasi dinasti politik, pengawasan dan tata kelola di pemerintahan tersebut akan lemah.

"Dari 54 dinasti politik tersebut, di wilayah-wilayah yang ada dinastinya tadi, menghasilkan 70 kasus korupsi. Jadi ada korelasi kuat." Jelasnya pada Tri Ardhya dari ABC Indonesia.

Data ICW, dari 37 provinsi yang menyelenggarakan pilkada 2024, 33 provinsi terindikasi kuat memiliki peserta yang terafiliasi dengan dinasti politik.

Tag
Share