Menyambut Hari Guru Nasional: Guru Hebat, Indonesia Kuat
--
Oleh Rudiyanto S.Pd.,Gr.
Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 9 Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan
Para guru di seluruh tanah air Indonesia akan memperingati hari yang sangat spesial dan sakral dalam dunia pendidikan pada bulan November ini. Tepatnya pada tanggal 25 November di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diperingati sebagai hari guru nasional.
Perayaan hari guru nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Adapun tema hari guru nasional pada tahun 2024 ini yaitu “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, tema ini dipilih sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap semangat belajar, berbagi dan berkolaborasi dari guru-guru hebat Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat dan membanggakan.
Selain itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti pada bulan November juga menetapkan bahwa bulan November adalah Bulan Guru Nasional. Hal ini diharapkan dapat meneguhkan kembali komitmen negara dalam mendukung dan menghargai profesi guru.
Berdasarkan pada tema besar tersebut, menurut hemat penulis hikmah atau pelajaran bagi seorang guru yang dapat dipetik dari peringatan hari guru nasional antara lain adalah sebagai berikut:
1. Senantiasa berupaya mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan
Indonesia akan menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045. Dengan demikian sebagai seorang guru yang sangat memiliki peran penting dalam mendidik generasi bangsa Indonesia ini, seorang guru harus senantiasa berupaya mengembangkan kemampuan dan mengupgrade kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan tuntutan zaman.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan senantiasa melakukan inovasi-inovasi pembelajaran, mengikuti pelatihan dan webinar pendidikan, mengikuti program-program pengembangan diri yang telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan lain sebagainya
2. Senantiasa berbagi praktik baik dan berkolaborasi untuk memajukan dunia pendidikan
Berbagi praktik baik dan berkolaborasi dengan stakeholder pendidikan merupakan salah satu kegiatan positif dalam rangka mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh guru.
Kegiatan ini juga salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik. Para guru dapat melaksanakan berbagi praktik baik dan berkoborasi dalam sebuah komunitas belajar, KKG, MGMP, PGRI dan lain sebagainya.
3. Senantiasa menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat dan membanggakan
Untuk menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat dan membanggakan, maka seorang guru harus mampu menjadi suri tauladan dan role model dalam setiap lini kehidupan. Misalnya dengan senantiasa menjalankan profesinya sesuai dengan kode etik guru dan tidak melanggar norma yang berlaku, senantiasa berakhlaqul karimah dan berbudi pekerti luhur, senantiasa memberikan manfaat dan dampak positif bagi lingkungannya dan lain sebagainya.
4. Senantiasa memberikan makna dan semangat positif bagi pendidikan
Melalui peringatan hari guru nasional ini, seorang guru professional hendaknya senantiasa dapat memberikan makna dan memberikan semangat positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru adalah dengan senantiasa melahirkan inovasi-inovasi pembelajaran sesuai dengan tuntutan zaman, menjadi guru yang inspiratif, menjadi guru yang dedikatif, menjadi guru yang mampu menggerakkan sistem pendidikan ke arah kemajuan, memiliki semangat juang yang tinggi dan lain sebagainya.
5. Senantiasa merefleksi diri
Pada akhirnya, momentum hari guru nasional ini hendaknya juga dapat menjadi refleksi bukan hanya bagi guru bahkan juga untuk seluruh stakeholder pendidikan. Isu-isu dan permasalahan dalam dunia pendidikan seperti kekerasan atau bullying, kekerasan seksual, intoleransi, diskriminasi terhadap guru, kesejahteraan guru dan lain sebagainya adalah juga sebuah pekerjaan rumah yang nyata dalam dunia pendidikan dan hendaknya dapat dicarikan solusinya dengan optimal.
Sehingga pada akhirnya kita semua sebagai pendidik profrsional dapat melahirkan peserta didik yang memiliki kompetensi kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap) yang optimal.**