Selasa, 26 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Pangkalpinang
Politika
Daerah
Bangka
Bangka Tengah
Bangka Selatan
Bangka Barat
Belitung
Belitung Timur
Komunikasi Bisnis
Advetorial
Kolom
Catatan Politik
Bahasa
History
Taring
Soccer
Lainnya
Gadget
Hiburan
Literasi
Kesehatan
Nasional
Opini
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
PKB: Kenaikan PPN Bukan Harga Mati
Reporter:
Antara
|
Editor:
Jal
|
Sabtu , 23 Nov 2024 - 00:19
--
pkb: kenaikan ppn bukan harga mati jakarta - ketua dpp partai kebangkitan bangsa (pkb) dita indah sari mengatakan bahwa kenaikan pajak pertambahan nilai (ppn) sebanyak 12 persen bukan harga mati atau jalan salah satu-satunya untuk menguatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (apbn). pkb memahami bahwa pemerintah indonesia membutuhkan penguatan apbn saat ini. akan tetapi, kata dita indah sari, situasi ekonomi sekarang belum tepat. "apabila kenaikan ppn terjadi, berpotensi mengganggu rantai produksi manufaktur dan padat karya yang bisa berujung phk pekerja," kata dita, kamis (21/11). untuk menggenjot apbn, pkb fokus mendorong ide opsi-opsi jangka pendek lain untuk dikaji. jika dilakukan, dampaknya tidak akan luas seperti ppn. dita lantas mencontohkan penyesuaian royalti dan bagi hasil produk tambang serta komoditas yang sedang bagus harganya di dunia, atau cukai ekspor komoditas lain yang sedang baik harganya dan cukai impor barang mewah. dengan pilihan-pilihan tersebut, menurut dia, negara memiliki pemasukan lain, tetapi tidak mengganggu daya beli yang sedang merosot. apalagi, hingga oktober 2024, phk terlapor sudah 64.947 orang dan belum ditambah dengan data yang tidak dilaporkan. selain itu, komisi xi dpr pada hari rabu (20/11) telah menegaskan bahwa penundaan kenaikan ppn 12 persen tidak perlu mengubah uu hpp (harmonisasi peraturan pajak) 2021. hal ini berarti prosesnya bisa diakomodasi dalam peraturan pemerintah (pp) saja. dalam jangka menengah, pkb berharap lebih banyak upaya efisiensi dan penegakan hukum guna mencegah kebocoran anggaran dalam pemasukan dan pengeluaran seperti yang menjadi fokus presiden ri prabowo subianto. ia mencontohkan aktivitas illegal mining, fishing, dan logging. ditambah lagi impor ilegal yang lolos cukai dan penyelewengan bbm bersubsidi. semua itu, kata dita, berpotensi memusnahkan atau menghilangkan penghasilan negara sebanyak ratusan triliun rupiah. selain efisiensi di bumn yang wajib agar dividen meningkat, lanjut dia, penyediaan kepastian hukum dan aturan guna menarik investor dalam serta luar juga suatu keharusan. untuk mewujudkan hal tersebut, pkb berkomitmen untuk mendukung penuh pemerintah. (ant)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Babel Pos 24 November 2024
Berita Terkini
DirUT Utama PT Timah Tbk: Komitmen Implementasikan Good Mining Practices
Pangkalpinang
1 jam
Rebuan: NAMALUH, Tebar Aura Positif Haji dan Umroh di Negeri Laskar Pelangi
Belitung
1 jam
Lapas Narkotika Pangkalpinang Tes Urine Pegawai dan Warga Binaan
Pangkalpinang
1 jam
Polresta Apel Saspras Pengamanan TPS Jangan Selfie Dengan Calon
Pangkalpinang
1 jam
PT Timah Uji Coba Program Makanan Bergizi Gratis di Beltim
Belitung Timur
1 jam
Berita Terpopuler
Anggota DPRD Babel Desak Tarik Brimob yang Terlibat Pengamanan di Perusahaan Sawit
Headline
3 jam
STY Bakal Saring 33 Pemain untuk Piala AFF, Ini Nama-Namanya
Headline
13 jam
Ponakan Taufik Kiemas Terseret Judol, Apa Kata PDIP?
Headline
9 jam
Potensi Megathrust Mulai Disorot
Headline
8 jam
Siswa SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi Gara-gara Senggolan Motor
Headline
8 jam
Berita Pilihan
Pernyataan Sandra Dewi Mengecewakan, Rp 420 M, Kemana?
Headline
1 bulan
Bos Smelter Ungkap, MoU Dengan PT Timah dan CSR untuk Bantu Pemerintah dan Rakyat
Headline
1 bulan
Sidang Tipikor Tata Niaga Timah Aon Cs, Saksi Tak Sebut Terdakwa?
Headline
2 bulan
Tipikor Timah, dari Super Heboh, Kini Mulai Senyap?
Headline
5 bulan
Dugaan Tipikor KUR BSB Naik Penyidikan, Siapa Calon Tersangka?
Headline
5 bulan