Kejagung Tetapkan Tom Lembong Tersangka, DPR RI Curiga, Pesanankah?
Tom Lembong Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan.-screnshot-
ANGGOTA Komisi III DPR Rudianto Lallo menyebut langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tersangka Tomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam kasus dugaan korupsi impor gula mengagetkan semua pihak.
-------------
"TIDAK ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba dinyatakan tersangka," kata Rudianto saat Komisi III melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Legislator Fraksi NasDem itu menyebut publik jadi menduga ada orderan dari langkah Kejagung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka.
"Tentu memunculkan persepsi di publik, apakah Kasus ini murni penegakan hukum atau jangan-jangan kasus ini orderan, pesanan," lanjut Rudianto.
BACA JUGA:Usut Tom Lembong, Selidiki Pula Abdul Qohar?
Dia merasa khawatir persepsi publik memburuk, semisal rakyat menganggap penegakan hukum saat ini tendensius setelah Kejagung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka.
"Kami takutkan itu muncul persepsi di publik persepsi di masyarakat bahwa penegakan hukum ini selalu tendensius. Hanya menarget orang-orang tertentu, menarget kasus lama. Nah itu kami tidak mau, Pak," ungkap Rudianto.
Diketahui, Kejagung menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula.
Selain Tom Lembong, Kejagung juga menetapkan Charles Sitorus selaku mantan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) dalam kasus dugaan impor gula.
Kejagung dalam kasus ini juga memeriksa dua orang saksi yang berstatus mantan anak buah Tom Lembong menjabat Menteri Perdagangan (Mendag).
Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Rahul menyinggung soal penetapan tersangka Tomas Lembong terburu-buru.
Rahul menganggap tergesa-gesa penetapan tersangka Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam dugaan korupsi impor gula.
"Menurut saya itu terkesan terlalu buru-buru pak Jaksa Agung dalam antrian proses hukum publik," kata legislator Fraksi Gerindra itu dalam RDP, Rabu.