Belitung Menuju Pulau Bebas Karbon

Selain itu, peluang besar juga datang dari inisiatif perdagangan karbon internasional. Jika Belitung mampu memverifikasi kapasitas serapan karbonnya dan menjadikannya sebagai komoditas jasa lingkungan, maka bukan tidak mungkin pulau ini akan menjadi pionir carbon trading Indonesia di pasar global. 

 

Negara-negara seperti Korea Selatan, Singapura, dan bahkan Uni Eropa telah menetapkan harga karbon tinggi, yang jika dimanfaatkan secara tepat, akan memberikan pemasukan daerah tanpa perlu mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

 

Inspirasi dari Jeju tidak hanya berhenti pada aspek teknokratis. Salah satu kekuatan utama Jeju dalam menjalankan proyek CFI adalah public awareness dan keterlibatan masyarakat. Pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, hingga komunitas warga dilibatkan dalam perencanaan dan implementasi kebijakan. 

 

Belitung juga harus membangun ekosistem kolaboratif yang serupa. Kampanye pendidikan lingkungan, program desa rendah emisi, konversi kendaraan dinas menjadi listrik, dan pelibatan sekolah serta tokoh adat dalam gerakan karbon netral harus dijadikan prioritas.

 

Bahkan, akan lebih kuat lagi jika Indonesia mampu menjalin kerja sama bilateral berbasis konsep sister island antara Jeju dan Belitung. Melalui skema ini, transfer pengetahuan, teknologi, dan kebijakan dapat dilakukan secara langsung dan berkelanjutan. 

 

Korea Selatan, yang telah lebih dulu menapaki jalan menuju netral karbon, bisa menjadi mitra strategis bagi Belitung dalam mempercepat transisi ini. Kerja sama ini juga dapat menciptakan peluang pembiayaan hijau dari lembaga multilateral seperti Green Climate Fund dan Global Environment Facility, hingga skema pinjaman lunak berbasis iklim.

 

Tentu saja, semua ini membutuhkan keberanian politik dan konsistensi kebijakan. Pemerintah pusat dan daerah harus melihat proyek Belitung Carbon Free Island bukan sebagai proyek lingkungan semata, tetapi sebagai investasi masa depan bangsa. Apalagi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap komitmen iklim negara berkembang, proyek seperti ini bisa menjadi bukti nyata bahwa Indonesia serius dalam memainkan peran sebagai pemimpin iklim global dari kawasan tropis.