Kapal Greta Thunberg Dihantam Drone Israel, Mau Bawa Bantuan ke Gaza
Kapal Greta di Tunisia.-screnshot-
BEREDAR video detik-detik kapal Greta Thunberg dihantam drone Israel di media sosial.
------------
TERLIHAT kapal yang tengah berada di perairan Tunisia tersebut terlihat mendapatkan sebuah serangan di bagian belakang pada Selasa 8 September dini hari. Setelah terkena serangan kapal yang disebutkan sebagai kapal Greta Thunberg terlihat meledak dan terbakar.
Dalam video tersebut menunjukan serangan terjadi pada pukul 00.29.43 waktu setempat, di mana kapal tengah berlabuh 80 kilometer dari pelabuhan Sidi Bou Said. Sedangkan pihak berwenang Tunisia membantah mendeteksi adanya aktivitas UAV, dengan mengatakan tidak ada pesawat nirawak
Meskipun terjadi kebakaran pada bagian kabin belakang kapal, namun dikabarkan tidak adanya korban dari awak kapal. Diketahui bahwa kapal Greta Thunberg tengah berlayar ke Palestina untuk mengantarkan bantuan ke warga Gaza.
"Armada Global Sumud (GSF) mengonfirmasi bahwa salah satu kapal utama, diduga dihantam oleh sebuah drone,” ungkap laporan di media sosial.
Kapal tersebut berada di perairan Tunisia ketika kebakaran terjadi di dalamnya dan segera dipadamkan.
Houcem Eddine Jebabli, juru bicara Garda Nasional Tunisia, mengatakan penyelidikan mereka masih berlangsung tetapi tidak ada pesawat tanpa awak yang terdeteksi.
"Menurut temuan awal, kebakaran terjadi di jaket pelampung di atas kapal yang berlabuh 80 kilometer dari pelabuhan Sidi Bou Said," katanya.
“Laporan tentang pesawat tanpa awak sama sekali tidak berdasar", kata Garda Nasional dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook resminya.
Pihak Garda Nasional menuding jika kebakarana terjadi kemungkinan karena rokok.
Armada Global Sumud menggambarkan dirinya sebagai kelompok independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah atau partai politik mana pun. Di antara pesertanya yang terkenal adalah Greta Thunberg, yang berpidato di hadapan para aktivis pro-Palestina di Tunisia pada hari Minggu.
Israel telah memblokir dua upaya para aktivis untuk mengirimkan bantuan melalui kapal ke Gaza, pada bulan Juni dan Juli.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keadaan kelaparan di beberapa wilayah Gaza, memperingatkan bahwa 500.000 orang menghadapi kondisi bencana.***