Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Mengapa di Babel Buaya Terus Mengganas?

Upaya Pencarian Warga yang Diterkam Buaya.-screnshot-

KORANBABELPOS.ID.- Berita warga diterkam buaya sudah demikian sering mencuat.  Dari tahun ke tahun, bulan ke bulan, bahkan tiap pekan ada saja berita terkait terkaman binatang ganas ini.

Masing-masing di Sungai Bangka, Mendo Barat, Kabupaten Bangka.  

Mistis dan Pantangan

Secara umum, warga di Bangka Belitung yang akan beraktifitas di sungai, kolong atau penambangan timah yang ada bekas kolong (seperti danau bekas penambangan timah.red)  tahu bahwa ancaman terbesar adalah munculnya buaya.  Kadang, warga juga menyadari di kolong tersebut memang ada sang predator.  Namun tetap nekad berani beraktifitas, dengan perhitungan asal tidak 'saling ganggu' dan tidak melanggar 'pantangan' yang sudah dpercayai turun temurun.

Ada yang umum diyakini, adalah saat beraktifitas di kolong atau tempat-tempat yang ada buayanya, jangan membawa binatang unggas, seperti ayam, bebek, atau itik.  

Terlepas dari pandangan mistisnya, binatang unggas akan cenderung berisik atau heboh apalagi ketika melihat ada buaya.  Sementara, unggas adalah termasuk makanan favorit sang predator karena dapat 'sekali santap' tanpa perlu 'disembunyikan' dulu.

Buaya Sepanjang Masa

Di sisi lain, sebelum berangkat beraktifitas, haruslah dalam kondisi fit, perut yang kenyang, dan kondisi fresh.  Makanya, warga yang akan berangkat beraktifitas jangan sekali-kali menolak makanan atau tidak makan sebelum beraktifitas.

Jika menolak makanan sebelum beraktifitas, akan 'kepunan'.  Beberapa makanan favorit ketika pagi hari, seperti kopi, nasi, bubur, dan lain-lain sebaiknya disantap sebelum berangkat, sehingga fokus kerja terjaga, kondisi juga fresh dan fit.

'Jangan saling ganggu', antara manusia  dan buaya.

Warga yang aktifitasnya berdekatan atau justru di habitat sang predator harus memahami ini.

Hellen Kurniati, Peneliti utama Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesa (LIPI) seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id, mengatakan bahwa penyebab buaya menyerang manusia adalah karena buaya kehilangan pakan alaminya.

Merujuk pernyataan ahli itu, berarti ancaman terkaman buaya bisa terus mengancam karena keberadaan kolong-kolong bekas tambang bukanlah tempat penangkaran buaya sehingga tidak akan ada warga atau pun sumber pakan alaminya di sana.

Bertolak dari penelitian yang dilakukan International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada 4 alasan buaya akan menyerang manusia:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan