KORANBABELPOS.ID, MENDO BARAT - Pramuka SMAN 1 Mendo Barat kembali melaksanakan agenda tahunan yang selalu dinantikan oleh semua siswa kelas X, yaitu Penerimaan Tamu Ambalan (PTA). PTA tahun 2024 di SMAN 1 Mendo Barat dilaksanakan pada tanggal 1-3 November 2024 dibuka Kepala SMAN 1 Mendo Barat, Sri Wantoro.
PTA tahun 2024 memiliki banyak perbedaan dari tahun sebelumnya, mulai dari konsep yang baru hingga adanya maskot "Kak Didi" berupa burung kedidi. PTA tahun ini mengusung tema "Wujudkan Tunas Muda yang Berkarya Melalui Pramuka Berbudaya.".
“Kegiatan PTA tahun ini banyak hal baru yang kami hadirkan, terutama adanya maskot, kegiatan yang sifatnya budaya dan kami juga launching atau meresmikan logo PTA yang akan digunakan tiga tahun ke depan,” ucap ketua pelaksana, Akbar Mulyawan, Jumat (1/11).
BACA JUGA:Kemendikbudristek Tegaskan Soal Pramuka, Masih Eks-Kul Wajib?
Ia jelaskan, PTA tahun ini tak terlepas dari unsur-unsur budaya yang ada di Pulau Bangka seperti permainan tradisional yaitu ketapel, bedil, biji karet serta egrang. Beberapa kegiatan juga seperti membatik, pembuatan stanjak, panjat tebing, dan nganggung. PTA berlangsung selama tiga hari dua malam ini disambut antusias siswa kelas X SMAN 1 Mendo Barat mulai dari awal persiapan hingga hari pelaksanaan.
Usai upacara pembukaan PTA ditandai dengan kegiatan anjang sana Kamabigus, guru-guru, panitia yang berkunjung ke seluruh tenda peserta. PTA juga diwarnai perlombaan masakan khas Bangka, bahasa Bangka, permainan tradisional, nganggung dan survival.
BACA JUGA: Nadiem Hapus Pramuka dari Eks-Kul Wajib di Sekolah
Salah satu peserta kegiatan, Alvin mengaku seru dengan PTA, meski melelahkan namun ia merasa rasa lelah itu terbayarkan. Ia mengaku merasa senang dengan kegiatan seperti hiking, bedil dan pentas seni.
"Kegiatan yang saya nantikan terkait dengan PTA ini yaitu pentas seni dan juga hiking, tapi yang paling saya sukai yaitu bedil. Karena saya suka bisa bersenang-senang dengan teman-teman sangga saya dan saya juga suka ketika kita memainkan bedil di mana mengunakan minyak atau spiritus dan juga sumbu sehingga menghasilkan bunyi yang sangat nyaring," kata Alvin.(trh)
BACA JUGA:Pembelajaran Diferensiasi dalam Pembinaan Kepramukaan