Misalnya saja dengan menggunakan berbagai media pembelajaran berbasis digital dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam seperti video pembelajaran, power point, platform pembelajaran seperti canva, quziziz, wordwall, kahoot, google form dan lain sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, merangsang daya pikir kritis siswa, merangsang daya analitis siswa dan lain sebagainya.
3. Memiliki sikap insklusif dan adaptif
Menjadi Guru Pendidikan Agama Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin, harus memiliki sikap yang moderat dan adaptif terhadap perubahan.
Guru yang insklusif dan adaptif harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan zaman dan apa yang dinginkan oleh siswa nya. Guru tidak boleh memaksanakan metodologi pembelajaran yang sudah tidak relevan dengan era saat ini
4. Memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang efektif
Menjadi Guru Pendidikan Agama Islam yang Rahmatan Lil 'Alamin, harus pandai dalam berkomunikasi dan berkolaborasi. Komunikasi dan kolaborasi dalam proses pembelajaran menjadi komponen yang sangat penting dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang baik.
Tanpa adanya komunikasi dan kolaborasi yang baik antara guru dan siswa serta stakeholder terkait dalam proses pembelajaran, maka materi dan tujuan pembelajaran tidak akan tersampaikan dengan baik.
Komunikasi dan kolaborasi yang dibangun oleh guru meliputi komunikasi dan kolaborasi dengan siswa, rekan sejawat, orang tua siswa, berbagai pihak terkait dan stakeholder terkait