BABELPOS.CO - Musim buah durian saat ini, tentu juga berdampak sampah yang ditinggalkan. Diperkirakan untuk di Kabupaten Bangka, setiap harinya limbah kulit durian mencapai 8 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto, kondisi volume sampah menumpuk, pada saat liburan atau tanggal merah, musim buah-buahan seperti durian dan penghujan.
ampah kulit durian menumpuk di setiap kontainer sampah dan saat musim penghujan juga terjadi penumpukan sampah.
"Saat musim durian seperti sekarang volume sampah yang dihasilkan cukup banyak, mencapai satu truk. Truk sampah kita itu 8 ton, jadi sehari sampah kulit durian ini mencapai 8 ton," kata Ismir Rachmaddinianto, kepada wartawan Senin(22/1/2024).
BACA JUGA:Setelah Antar Korban ke Rumah Sakit, Pelaku Kabur Lalu Ditangkap Polisi
BACA JUGA:Berhasil Juara Provinsi, Kafilah MTQH Bangka Terima Bonus Rp 150 Juta
Ismir menyebutkan, pihaknya memiliki beberapa cara terkait penanganan sampah kulit durian ke depan, seperti menjadikan pupuk kompos dan brecket. Hanya saja hal itu belum bisa terlaksana.
"Kalau untuk kompos ini kulit durian harus di cacah dulu. Nah mesin kita tidak sanggup karena kulitnya tebal, sedangkan untuk brecket kita belum ada teknologinya,"ungkap Ismir.
Pihaknya juga sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan Polman Bangka Belitung. Polman bisa menyediakan mesin pencacah, tapi sayang kapasitasnya sedikit, sehingga belum bisa pakai karena tidak sebanding dengan volume sampah durian.
Untuk sementara, sampah kulit durian ini di buang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Sungailiat di Kelurahan Kenanga, tanpa ada penggeloaan terlebih dahulu.
"TPA di Bangka luasanya mencapai 4,5 hektar dan mampu menampung sampah hingga 20 tahun. Tapi kita sudah mengajukan untuk perluasan lagi 20 hektar, jadi kalau untuk sampah TPA kita masih aman, termaksuk keberadaan TPA yang di Kecamatan Belinyu," jelas Ismir.(dee).