MAHASISWA dari BEM SI menghadiahi Presiden Joko Widodo (Jokowi) cotton bud raksasa saat unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat, 18 Oktober 2024.
----------
ADAPUN aksi demonstrasi tersebut dilakukan BEM SI di Jalan Medan Merdeka Barat dengan tuntutan "Adili Jokowi".
Menurut salah satu koordinator aksi, cotton bud raksasa tersebut untuk membersihkan serumen (kotoran kuping) yang menyumbat telinga Jokowi sehingga tak mendengarkan jeritan rakyat selama 10 tahun memimpin Indonesia.
"Mari kita gunakan cotton bud yang super besar ini untuk membersihkan curek-curek kebobrokan, curek-curek yang sangat bau, curek-curek kebusukan. Curek-curek yang sangat bau, curek-curek kebusukan, yang mana mungkin curek itu bisa saja becek dan kuning, bisa saja becek dan bau, tapi kalau ini pasti baunya adalah bau yang busuk," seru koordinator aksi.
"Maka dari itu, kami hari ini, 18 Oktober tahun 2024, kami dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), memberikan cotton bud super ini kepada Mulyono (Jokowi)" tambah koordinator aksi.
Sekira pukul 17.40 WIB, cotton bud raksasa itu pun kemudian dilemparkan ke arah Istana Presiden oleh sejumlah mahasiswa.
"Mari kita lemparkan agar cotton bud ini bisa untuk membersihkan curek-curek Mulyono, serta kroni-kroninya," kata koordinator aksi.
"Satu! Dua! Hidup mahasiswa!" seru mahasiswa setelah melemparkan cotton bud raksasa.
Tepat pukul 18.00 WIB, pihak kepolisian memberikan peringatan pertama agar puluhan massa aksi membubarkan diri.
Saat itulah, terjadi gesekan antara aparat kepolisian dengan mahasiswa. Pihak kepolisian memaksa massa aksi untuk segera membubarkan diri.
Pasalnya, batas waktu untuk aksi demonstrasi telah selesai pada pukul 18.00 WIB.
Sempat terjadi dorong-dorongan antara antara massa aksi dengan polisi.
Tepat pukul 18.30 WIB, Jalan Medan Merdeka Barat sudah steril dari massa aksi sehingga dapat dilalui pengendara.
puluhan mahasiswa datang ke Jalan Medan Merdeka Selatan pada pukul 16.20 WIB.