Perang antara Palestina dengan zionis Yahudi masih berlangsung. Zionis dengan segala kekejiannya telah mengupayakan berbagai upaya biadab untuk meratakan Gaza dan mengusir para pejuang dan penduduk sipil di dalamnya.
Oleh: Nurul Aryani (Aktivis Dakwah Islam)
Kejahatan perang bahkan juga dilakukan zionis demi meraih puncak kemenangan, misalnya saja menggunakan bom fosfor putih yang dilarang, mengebom ambulans, fasilitas kesehatan, kamp pengungsian, membunuh paramedis, penduduk sipil, membunuh anak-anak dan perempuan serta membunuh para jurnalis.
Sejak 7 Oktober dimulainya genosida di Gaza hingga Jumat (12/1) tercatat 117 jurnalis perang baik laki-laki maupun perempuan syahid, laporan kantor media pemerintah Gaza mengonfirmasi meningkatnya jumlah jurnalis yang gugur setelah kematian rekan jurnalis Fouad Abu Khammash dan Muhammad Al-Thalathini.
BACA JUGA:Islam Melindungi Perempuan dari KDRT
BACA JUGA:Seruan Boikot Produk Israel Bikin lumpuh, Bos McDonald's Curhat
Jumlah jurnalis yang gugur di Gaza melebihi akumulasi jurnalis yang meninggal di dunia sepanjang tahun 2021 dan 2022 yakni sebanyak 109 jurnalis. (minanews.net 12/01/24)
Upaya Pembungkaman
Zionis sejak awal genosida ke Gaza telah dengan sengaja menargetkan para jurnalis karena posisi mereka yang termasuk sangat strategis dalam perang ini.
Para jurnalis telah menyiarkan kepada dunia kekejian yang dilakukan zionis atas tanah Palestina, serta mengungkapkan betapa besar ketabahan dan kekuatan muslim didalam tanah yang diberkahi ini.
Jurnalis yang dengan tulus iklas berjuang nyatanya telah berhasil mengalirkan opini dunia untuk menstampel zionis sebagai penjajah yang bengis. Sebagai tersangka utama atas pembunuhan rakyat sipil Palestina walau mereka berdalih itu upaya melawan para mujahidin, namun dalih tersebut ditolak mentah-mentah oleh penduduk dunia. Sebab faktanya yahudi hanya terus menargetkan penduduk sipil.
Di sisi lain, dukungan, pujian, dan kekaguman terus berdatangan untuk Palestina. Bukan hanya dari kaum muslimin, tapi juga dari masyarakat barat yang bisa melihat perang ini dengan jernih sekalipun penguasa mereka pro zionis.
Keprustasian zionis mencapai puncaknya, walau telah mengeluarkan ribuan dolar untuk membayar artis dan influencer untuk memperbaiki citra mereka, nyatanya tidak membuahkan hasil apapun. Propaganda mereka di media sosial juga menemui kekalahannya, akun media sosial resmi zionis justru dirujak habis-habisan oleh netizen dengan arus julid fi sabilillah.
BACA JUGA:Al-Qassam Ledakan Infanteri Israel