PANGKALPINANG- Pemerintah Kota Pangkalpinang akan mendata seluruh Kartu Keluarga yang tidak bekerjasama dengan pemerintah kota itu untuk diangkut sampahnya melalui mobil pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) guna menyelesaikan masalah sampah di daerah itu.
Sekretaris Daerah kota Pangkalpinang, Mie Go, mengatakan terdapat 1.600 Kartu Keluarga di Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang tidak berlangganan dengan Pemkot. Sehingga, hal tersebut berpotensi warga membuang sampah sembarangan.
BACA JUGA:400 Rumah di Gedung Nasional Terendam Banjir
BACA JUGA:4.438 Jemaah Sudah Lunasi BPIH 2024, Dibuka Hingga 12 Februari
“Kita lebih ke pelayanan terhadap masyarakat, apakah mereka membuang sampah tepat pada tempatnya. Kita ambil contoh di Kelurahan Air Kepala Tujuh itu ada 2.300 KK, tapi yang berlangganan dengan pemerintah kota Pangkalpinang melalui mobil warna pink itu baru 400 KK. Berarti kan masih tersisa 1.600 KK yang tidak terlayani,” ujar Sekda Mie Go, saat menghadiri rapat terkait strategi peningkatan pelayanan kebersihan, Selasa (16/1/24) pagi, di ruang OR Kantor Walikota Pangkalpinang.
“Tidak terlayani ini apakah mereka tidak mampu bayar? ini menjadi evaluasi kami. Ketakutannya adalah mereka bisa bayar, tetapi kita yang belum bisa melayaninya,” kata Mie Go menambahkan.
Yang lebih parah lagi, kata Mie Go, warga yang tidak mau bayar itu malah membuang sampah sembarangan, sehingga muncul tempat-tempat sampah liar yang penuh dengan sampah.
“Setiap keluarga pasti menghasilkan sampah, nah ini berpotensi membuang sampah sembarangan, makanya muncul tempat-tempat sampah liar. Kita bersihkan hari ini, besoknya sudah penuh lagi, maka dari itu agar lingkungan tetap bersih, hal ini kita data kemudian kita tingkatkan pelayanan kita untuk bisa melayani mereka. Supaya Kota Pangkalpinang terbebas dari sampah,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Penjabat Walikota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan mengatakan selalu konsisten dalam menghadapi masalah kebersihan yang ada di Pangkalpinang. Tergantung kesadaran masyarakatnya seperti apa.
“Kita selalu konsen dengan kebersihan ya, karena tidak membutuhkan banyak anggaran sesungguhnya untuk bersih, tinggal niat kita bagaimana, mau nggak kota kita ini bersih,” ujar Lusje.(ant)