Bagaimana K-Pop dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai positif di kalangan remaja Indonesia? Budaya Korean Pop atau K-Pop merupakan budaya musik asal Korea Selatan yang telah menarik perhatian kalangan remaja di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Musik Pop Korea memiliki genre yang sangat beragam. Biasanya genre yang dibawakan seperti jazz, rock, pop, electronic dance bahkan hip-hop.
Aurellya Fransya, Siswa SMA Negeri 1 Sungailiat
BACA JUGA:Manfaat Buah Jeruk Bagi Tubuh Manusia
Sejarah K-Pop dimulai pada akhir tahun 1980, tepatnya pada 1987. Saat itu terjadi perubahan politik dan menyebabkan demokratisasi Korea Selatan. Dengan meningkatnya pengaruh budaya barat, para musisi mulai memasukkan unsur rap, rock dan jazz dengan musik Korea.
Pada tahun 2000-an, K-Pop semakin berkembang dengan munculnya grup seperti BigBang, SNSD dan 2Ne1. Kemudian K-Pop mulai mendunia berkat kesuksesan BTS yang tampil di acara American Music Awards.
K-Pop mulai memasuki Indonesia sejak awal tahun 2011. Diawali dengan popularitas lagu “GANGNAM STYLE” oleh PSY yang tiba tiba meledak pada tahun 2012.
Salah satu yang menjadi daya tarik K-Pop adalah musik yang sangat beragam. Ditambah dengan koreografi yang kompleks. K-Pop tidak hanya memanjakan telinga dengan lagu-lagu mereka, tetapi memanjakan mata penonton dengan penampilan dan visual yang juga mereka miliki.
BACA JUGA:Karya Sastra yang Digemari
Para idol K-Pop sangat menjaga penampilan mereka di atas panggung maupun di luar panggung. Tak sedikit idol K-Pop yang sering disebut sebagai trendsetter karena memiliki gaya yang unik dan menarik. Jennie BLACKPINK dan Wonyoung IVE merupakan idol yang sering disebut sebagai “trendsetter”.
Karena hampir semua yang mereka lakukan terutama gaya busana ataupun cara mereka berpenampilan sering membuat trend baru di kalangan penggemar K-Pop.
Di Indonesia sendiri, sebagian besar penggemar K-Pop adalah kalangan remaja. Salah satu alasan banyak remaja Indonesia menggemari K-Pop adalah karena adanya perasaan dekat kepada idola, meskipun mereka hanya terbatas di media sosial.
BACA JUGA:Mengoptimalkan Produktivitas Kerja dengan Teknologi
Apalagi ketika sang idol melakukan interaksi dengan penggemarnya melalui media sosial. Hal inilah yang membuat para penggemar merasa dekat dengan sang idol.