"Dulu motif batik kami terbatas dan penjualannya masih sedikit. Namun, PT Timah membina kami untuk memperbanyak motif dan memperluas jangkauan penjualan batik kami. Para siswa pun semakin antusias dengan kehadiran PT Timah," ungkapnya.
BACA JUGA:PT Timah Serahkan Bantuan ke Yayasan Baiturrahman
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Muda Harapan binaan PT Timah, Ananda Rahmat mengatakan, program BELA NUSANTARA bersama PT Timah yang dijalankan adalah Agroforestri.
Mereka memanfaatkan lahan bekas tambang di Desa Belo Laut untuk dikembangkan menjadi lahan produktif. Berkat dukungan PT Timah, mereka mampu melakukan kegiatan agroforestri di lahan bekas tambang. Mereka membangun kebun kompos dan melakukan irigasi dengan sistem hemat air.
"Kegiatan agroforestri meliputi penanaman tanaman tahunan dan tanaman produktif, seperti buah, sayur, dan sebagainya, di lahan bekas tambang. Kami juga memanfaatkan limbah organik yang timbul akibat kegiatan kami, kami jadikan kompos. Selain itu, kami juga menyediakan irigasi hemat air dengan sistem tetes," katanya.
BACA JUGA:PT Timah Bantu KUB Rezeki Nelayan
Zulyanti, salah satu pahlawan PT Timah asal Batu Besi, Kabupaten Belitung Timur, mengatakan bahwa mereka membudidayakan tanaman nanas Badau. Mereka mengolah nanas Badau menjadi berbagai olahan makanan seperti dodol dan produknya sudah dikenal masyarakat.
Namun, ketika Covid-19 melanda, usaha mereka pun ikut terdampak dan terpaksa harus menghentikan usahanya. Padahal saat itu, mereka juga harus memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Covid sudah reda, kami mulai membuka usaha lagi. Beruntung PT Timah melirik usaha saya dengan membangunnya dengan bantuan modal. Berkat bantuan modal dari PT Timah, usaha Dodol Nanas Badau semakin dikenal dan omzetnya terus meningkat, hingga sekarang. Berkat usaha Dodol Nanas ini, kehidupan berubah menjadi lebih baik. Saya, anak, dan suami berhasil menyelesaikan pendidikan hingga S1," pungkasnya.(pas/rel)
BACA JUGA:PT Timah Gelar Pelatihan Ecoprint