"Karena itulah sebagai orang tua, kami memasukkannya ke komunitas pendongeng cilik di Babel, yaitu di Komunitas kampung Dongeng Babel yang dipimpin Desri Susilawani," tukas Ira.
Kami berharap, di komunitas itu, Minang Ayu dapat lingkungan yang mendukung minatnya dan mendapat ilmu dari mentor-mentor di sana. Ia juga bisa kenal dengan banyak orang di luar Bangka, bahkan Babel. Dengan demikian, ia akan mendapat wawasan yang lebih luas dan kesempatan yang lebih banyak dan besar untuk berkembang lebih baik," imbuh Ira.
BACA JUGA:Menjaga Api Literasi dengan Kayu Bacaan
Hidup sebagai anak yang termasuk dalam generasi alpha, Minang Ayu tak dapat dipisahkan dengan budaya digital, khususnya gawai. Kami sebagai orangtuanya cukup kewalahan menyiasati gempuran gawai padanya. Minang Ayu memanfaat gawai tak hanya main game tapi juga membuat video dongengnya sendiri, belajar menggambar lewat youtube, tiktok dan lain-lain.
Ira kemudian mendirikan komunitas literasi untuk anak-anak seusianya. Hal itu dilakukan agar Minang Ayu bisa berproses, tidak hanya sendiri tetapi berproses bersama anak-anak lainya.
Puncaknya, ia diajukan kini oleh Ketua Dewan kesenian Bangka Wandasona Alhamd dan Sekretaris Ade Widiasari sebagai penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia Kategori Anak 2024 oleh Kemdikbudristek. Menurut jadwal pengumuman akan dilakukan pada 31 Agustus mendatang.
"Mohon doa masyarakat Bangka Belitung agar diberikan terbaik untuk Minang Ayu," pungkas Ira.(**)
BACA JUGA:4 Langkah Mewujudkan Praktik Baik Literasi di Sekolah
Biodata
Nama: Zakia Minang Ayu
TTL: Sungailiat, 20 Agustus 2013
Sekolah: SD Biruni Pemali, Kabupaten Bangka
Hobi: Membaca, Mewarnai
Nama Ayah Eroianto