ANGGOTA DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bangka Belitung (Babel), Ir. Rudianto Tjen berkomitmen untuk terus memberdayakan UKM lokal. Menurutnya, UKM lokal butuh upaya gotong royong seluruh lapisan agar terus bergairah sehingga memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat maupun daerah.
-----------
DIANTARA upaya Rudi memberdayakan UKM lokal dengan rutin menggelar dialog bersama masyarakat di warung-warung kopi (warkop).
"Kita kalau ngopi pindah-pindah tempat supaya kita bisa memberdayakan warung-warung kopi yang ada di daerah kita, supaya ekonomi UMKM lokal bisa hidup dan bergerak di tengah-tengah masyarakat kita," kata Rudianto Tjen saat menggelar dialog bersama masyarakat Toboali, Jumat (5/1/2024).
Di sisi lain, momen ngopi bareng warga juga turut dijadikan Rudi sebagai ajang mendengar aspirasi masyarakat. Politisi PDIP itu berharap dirinya bisa mendengar persoalan yang terjadi di lapangan secara langsung.
Rudi menilai, melalui acara ngopi bareng, masyarakat akan luwes dalam menyampaikan aspirasi maupun keluhan mereka.
"Kalau di warung kopi sepeprti ini, saya bisa mendengar langsung dari masyarakat persoalan apa yang terjadi di lapangan," kata wakil rakyat asal Babel yang sudah duduk empat periode di parlemen tersebut.
BACA JUGA:Momen Ratusan Warga Rela Hujan-hujanan, Demi Ikut Reses Rudianto Tjen
"Cara saya menyerap aspirasi warga ya dengan cara yang santai seperti ini, jadi warga tidak kaku dalam menyampaikan unek-uneknya," kata Rudi.
Rudi mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat tidak hanya sebatas menyerap aspirasi warga, melainkan harus menindaklanjuti dengan mengawal aspirasi itu sampai ke pemerintah pusat maupun daerah.
Melalui acara ngopi bareng ini juga Rudianto Tjen mengajak seluruh masyarakat untuk bisa bergotong-royong menjaga kebersamaan agar keadaan di Bangka Belitung tetap kondusif, khususnya menjelang pemilihan umum 2024 mendatang.
“Setiap aspirasi maupun keluhan yang saya dapat ini tentu akan menjadi bahan rapat saya di DPR, agar pemerintah pusat pun bisa membuat program-program sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan kita,” pungkas Rudianto Tjen.***