Salah satu kegiatan strategis dalam percepatan penurunan stunting adalah membentuk tim pendamping keluarga yang akan melakukan pendampingan keluarga yang berisiko stunting.
Calon Pengantin (Catin) sebagai sasaran intervensi sensitif dan spesifik dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pendampingan kesehatan reproduksi dan edukasi gizi sejak dini.
Hal tersebut untuk memastikan Catin berada dalam kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan yang dilihat dari indeks massa tubuh dan lingkar lengan atas serta kadar Hb untuk mengetahui kondisi anemia.
BACA JUGA:Pemkab Babar Berdayakan Posyandu Atasi Stunting
Bagi Catin/calon PUS yang mengalami anemia akan diberikan penyuluhan untuk menunda kehamilan sampai kondisi HB ideal dengan mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Upaya pendampingan kepada calon pengantin ini perlu dilakukan secara bersama-sama dari berbagai pihak terkait di lini lapangan dalam proses pembinaan keluarga dan pelayanan calon pengantin.
Orientasi Pendampingan TPK untuk peningkatan pelayanan pengukuran calon pengantin dan keluarga berisiko stunting bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan dan implementasi pemeriksaan kesehatan catin/calon PUS dalam pencegahan stunting dari hulu kepada calon pengantin; meningkatkan wawasan catin dan keluarga/pasangan baru dalam pencegahan risiko stunting; terlaksananya pemeriksaan kesehatan bagi catin dan keluarga/pasangan baru; serta meningkatkan data pendampingan kedalam aplikasi Elsimil.
Kegiatan Orientasi ini dilakasanakan di 2 kabupaten, yakni Bangka Barat dan Bangka pada tanggal 10 dan 11 Juli 2024.
Adapun peserta kegiatan ini adalah calon pengantin/catin, keluarga/pasangan baru menikah.
Pada kegiatan ini dilakukan juga dilakukan pengukuran IMT dan Hb oleh Puskesmas setempat kepada para catin. Selanjutnya Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Penyuluh KB/PLKB memastikan hasil pengukuran pada dimasukan dalam Aplikasi Elsimil sesuai dengan hasil Pengukuran.
BACA JUGA:PJ Bupati Haris Serahkan Bantuan CSR Penurunan Stunting BSB