PANGKALPINANG - Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang mengadakan pelatihan selama tiga hari kepada para pengelola homestay dan pondok wisata se-Kota Pangkalpinang. Hal ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dari sektor Pariwisata. Melalui Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata memberikan materi dan turun langsung ke lokasi desa wisata kepada puluhan peserta.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Susi Erawati mengatakan kegiatan ini salah satu strategi pengembangan pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat desa. Bahkan mereka dibekali selama tiga hari dengan menghadirkan narasumber mumpuni di bidangnya.
"Pelatihan ini adalah untuk meningkatkan industri homestay di Pangkalpinang. Selain jasa, kita di Pangkalpinang juga berupaya menjual wisata kita. Bagaimana pelaku usaha bisa mengelola dengan baik sehingga dapat menjadi pendorong ekonomi yang potensial bagi daerah,” jelas Susi.
Hari pertama pelaksanaan pelatihan sendiri sebanyak 40 orang peserta ini mendapatkan materi tentang bagaimana mengelola homestay. Narasumber yang dihadirkan hari pertama yakni Agus Pahlevi, Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Indonesia. Diharapkan pemilik homestay dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) akan mengikuti pelatihan ini dengan seksama sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola homestay secara efektif. "Dalam pelatihan ini juga kita akan menekankan pentingnya mempertahankan keaslian budaya dan keberlanjutan lingkungan dalam operasional homestay," imbuhnya.
Di hari penutupan kegiatan para peserta melakukan kunjungan ke Desa Wisata Perlang. Pelatihan ini merupakan salah satu upaya Dinas Priwisata untuk meningkatkan pengetahun para pengelola homestay di Kota Pangkalpinang.
Selama pelatihan, para peserta terus didampingi oleh Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Susi Erawati. Setelah mendapatkan materi pelatihan selama dua hari para peserta kemudian melihat secara langsung bentuk pelayanan homestay itu sendiri di Desa Wisata Perlang. "Kita adakan pelatihan selama tiga hari dan di hari terakhir kita adakan kunjungan di Desa Wisata Perlang. Jadi para peserta pelatihan ini bisa melihat langsung cara pengelolaan, bentuk, serta pelayanan pengusaha homestay itu sendiri,” urainya.
Puluhan pengelola homestay di Kota Pangkalpinang ini juga mendapat tugas membentuk kelompok untuk simulasi pengelolaan homestay dan desa wisata. Mereka dibagi sebagai pengelola homestay dan juga ada kelompok sebagai tamu wisatawan. "Tidak hanya materi dari narasumber, kita juga turun langsung ke lapangan untuk simulasi pelatihan selama tiga hari ini. Mereka ada yang sebagai pengelola homestay, tamu wisatawan dan pengelola desa wisata,” ujarnya.
Susi berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah penting dalam pemanfaatan potensi pariwisata berbasis masyarakat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pedesaan di Pangkalpinang dan sekitarnya.
Sementara, PIC Desa Wisata Perlang, Egha Swara Oktari, menyambut baik seluruh peserta pelatihan pengelola homestay dan pondok wisata Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang. Menurut dia, dengan adanya pelatihan yang menggunakan metode kunjungan langsung ke lapangan, bisa memberikan para peserta perspektif langsung mengenai kendala apa saja yang ada di lapangan.
"Kita harap pelatihan seperti ini bisa rutin dilaksanakan Dinas terkait. Selain saya juga bisa bertukar pikiran dengan Dispar Kota Pangkalpinang, acara seperti ini juga bisa meningkatkan pengetahuan tentang homestay dan desa wisata di Bangka Belitung,” tuturnya.(tob)