Selanjutnya pada hari kedua, guru model yang telah disepakati untuk membuka kelas, melaksanakan pembelajaran bersama siswa. Tampak pada foto ini, semua terlibat, sebagai guru, observer sebanyak 10 orang, dan tim dokumentasi. Kami bukan konten creator ya. Ini pembelajaran sungguhan.
Bahkan siswa tidak mengetahui jelas mengapa kelasnya ramai hari itu. Kami pun sebagai observer tidak boleh berinteraksi dengan siswa hanya dapat mengamati.”
Kegiatan di hari kedua ditutup dengan refleksi, guru bersama observer merefleksikan pembelajaran secara Bersama yang bertujuan menghasilkan komentar terhadap cara siswa belajar dan strategi perbaikan.
Tampak nyata dan hasil refleksi mengatakan siswa yang menjadi kelas model ini 96% sudah menunjukkan kompetensi $C-nya: siswa sangat komunikatif baik antarteman maupun dengan gurunya, kreatif membuat peta konsep antarkelompok, sangat kritis memberikan ide, tentunya semua pencapaian itu karena kolaborasi yang baik.
BACA JUGA:Wisuda Angkatan XII, Unmuh Babel Luluskan 138 Sarjana
Kegiatan hari ketiga sebagai hari terakhir pelaksanaan, ditutup dengan penulisan reflektif essay. Menuangkan hasil pengamatan para observer ke dalam tulisan yang akan menjadi karya professional guru dalam menciptakan pembelajaran yang sebenar-benarnya diinginkan siswa.(**)