Yok Kepoin 11 Fanelis yang Bertugas di Debat Cawapres

Jumat 22 Dec 2023 - 19:42 WIB
Reporter : ant
Editor : Budi Rahmad

3. Agustinus Prasetyantoko

Dia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Atma Jaya periode 2015-2023. Pada tahun 1997, Agustinus memperoleh gelar sarjana dari UGM, lalu Faculté des Sciences et Technologies de l'Université de Lille sebagai magister pada 2002, dan gelar Doctor of Philosophy (Phd) di Ecole Normale Superieure de Lyon pada 2008.

Beberapa posisi penting yang pernah diduduki Agustinus ialah Chief Economist Bank BTN, Komisaris Independen Prudential Indonesia, Panitia Seleksi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama Desember 2021-Maret 2022, menjabat sebagai Panitia Seleksi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sejak Oktober 2022 hingga 2028 mendatang.

Berbagai karya juga telah diterbitkan, seperti “The bright side of market power in Asian banking: Implications of bank capitalization and financial freedom”, dan “Indonesia's Strategic Role In The G20: Expert Perspectives (Indonesia's Post Pandemic Financial Technology And Financial Inclusion).”

 

4. Profesor Fauzan Ali Rasyid

Ilmuwan ini merupakan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. 

Dia lahir di Garut, Jawa Barat, 1 Februari 1970. Fauzan sering menjadi tim seleksel anggota Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) di Jawa Barat, diundang sebagai narasumber dalam berbagai acara, hingga menghasilkan sejumlah jurnal terakreditasi nasional dan internasional. Pelbagai publikasi ilmiah yang dihasilkan olehnya berdampak terutama dalam domain hukum dan politik Islam. 

Adapun kontribusi penting dalam pemikiran akademik ialah pemahaman tentang hubungan antara agama, hukum, dan politik dana konteks kontemporer.

 

5. Hendri Saparini

Perempuan ini merupakan tokoh dalam bidang ekonomi yang dikenal sebagai peneliti dan konsultan di beberapa lembaga nasional dan internasional.

Kini, dirinya dikenal sebagai Ekonom Senior dan Pendiri Center of Reform on Economics (Core) Indonesia. Sebelumnya, Hendri pernah terlibat menjadi antara lain Managing Director ECONIT Advisory Group, Komisaris Utama PT Telkom Indonesia Tbk pada periode 2014-2019, hingga Anggota Komite Ekonomi Industri Nasional. 

Adapun raihan gelar yang diperoleh olehnya dimulai dari menjadi sarjana ekonomi di UGM pada 1988, Master di bidang Manajemen Kebijakan Internasional dari Graduate School of International Political Economy di University of Tsukuba, Japan pada 1999, hingga Doktor di bidang Ekonomi Politik Internasional dari The University of Tsukuba, Japan pada 2004.

Sejumlah pihak memberikan penghargaan, di antaranya 100 Wanita Berpengaruh di Indonesia pada tahun 2012 oleh majalah Globe Indonesia, Ekonom Muda Indonesia pada 2009 oleh Megawati Soekarnoputri, dan One of Most Wanted Leader pada 2008 oleh Q-TV. Salah satu tulisan Hendri ialah “The Macroeconomics of Poverty Reduction: The Case Study of Indonesia” yang diterbitkan oleh UNDP.

 

Kategori :