Saat ini selebgram tersebut dikenal sebagai Crazy Rich di PIK dan sering memamerkan gaya hidup mewahnya.
Helena Lim memutuskan untuk beralih profesi menjadi broker karena beberapa faktor salah satunya karena sebagai seorang pegawai bank dengan gaji yang terbatas, Helena menyadari bahwa peluang finansialnya terbatas.
Nah profesi broker ini menawarkan potensi penghasilan yang lebih tinggi melalui komisi dan transaksi.
Helena memiliki kemampuan berkomunikasi dan jaringan luas sehingga dirinya memanfaatkan koneksi ini untuk memasuki dunia bisnis sebagai broker.
Selanjutnya Helena Lim terjun dan tertarik pada dunia saham, properti, dan investasi sehingga menjadi broker memungkinkannya untuk terlibat langsung dalam transaksi dan memahami pasar keuangan lebih dalam.
BACA JUGA:Helena Lim Terseret Kasus Tipikor Timah
Jadi, kombinasi faktor-faktor di atas mendorong Helena Lim untuk mengambil langkah berani dan beralih ke dunia broker, yang akhirnya membawanya menuju kesuksesan dan kekayaan yang luar biasa.
Namun sayanynya perempuan kelahiran 19 November 1976 saat ini terjerat kasus korupsi, dan menjadi sorotan.
Meskipun beberapa kali tersandung kontroversi, Helena tetap menjadi sosok yang menarik perhatian di dunia selebriti sampai akhrinya baru-baru ini Kejaksaan Agung menetapkan Helena Lim sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Kasus ini diduga terjadi dari tahun 2015 hingga 2022.
Penggeledahan rumah Helena Lim dilakukan oleh Kejagung dan menemukan sejumlah barang bukti, termasuk uang tunai berjumlah miliaran rupiah, barang elektronik, dan dokumen terkait kasus korupsi.
Menurut pakar lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), kerugian negara akibat kasus korupsi ini mencapai Rp271 triliun.
Kasus dugaan korupsi yang melibatkan Helena Lim ini menimbulkan dampak di kawasan hutan dan di luar kawasan hutan.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Helena Lim langsung ditahan oleh Kejagung namun kasus saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan terus berlangsung.***