Saat bencana itu melanda, kaum tersebut menyadari kebenaran ajaran Nabi Yunus AS. Namun saat itu, Nabi Yunus telah pergi meninggalkan mereka.
Nabi Yunus AS terlalu cepat menyerah ketika tidak mendapatkan apa yang telah diupayakannya, dan juga terlalu cepat menghendaki hukuman untuk kaumnya.
Setelah meninggalkan kota, Nabi Yunus AS menaiki kapal. Dia sudah muak dan dia berlayar jauh dari tempat kegagalannya.
Namun, begitu sampai di laut, badai melanda dan para kru ketakutan. Para pelaut kafir ini merasa bahwa para dewa laut pasti tidak senang terhadap mereka, sehingga mereka menarik undian untuk membuang satu orang ke laut guna menenangkan badai.
Mereka menarik undian yang menandakan bahwa Nabi Yunus AS harus dibuang ke laut.
BACA JUGA:Kisah Nabi Muhammad SAW di Perang Uhud, Tadahi Darah Agar Tak Tumpah ke Bumi
Undian ini terjadi tidak hanya sekali tapi tiga kali dan selalu mengarah ke Nabi Yunus AS, dan kru yang ketakutan segera melemparkannya ke laut karena berpikir bahwa dengan melakukan hal tersebut mereka akan melindungi diri mereka sendiri dan kapal mereka.
Begitu berada di dalam air, sesuatu yang luar biasa terjadi. Allah mengirimkan seekor ikan besar, ada yang menggambarkannya sebagai ikan paus, untuk menelan Nabi Yunus AS utuh.
Begitu berada di dalam perutnya, Nabi Yunus AS dibawa ikan tersebut turun ke dasar laut, dipenuhi keputusasaan total.
Bagaimana mungkin dia bisa selamat dari bencana ini? Jalan keluar apa yang mungkin ada dalam situasi ini? Dia diliputi oleh kegelapan: kegelapan perut makhluk itu; kegelapan samudera raya; kegelapan di malam hari dan, yang terburuk, kegelapan keputusasaan.
Meskipun Nabi Yunus AS adalah orang yang religius, dipanggil untuk menjadi seorang nabi, meski sesaat beliau juga sempat mengalami keraguan, dan ketika dia berada dalam keputusasaan yang mendalam, segalanya berubah baginya.
Dalam Al-Qur'an dikisahkan bahwa Nabi Yunus AS “menangis dalam kegelapan.” Dia menyadari bahwa Allah SWT, bukan dia, yang mengendalikan segala sesuatunya. Dia berseru, “tidak ada Tuhan selain Engkau,” dan meminta pertolongan. Dalam meminta pertolongan, doanya dikabulkan.
Saat tubuhnya ditelan seekor ikan paus yang sangat besar. Ketika berada di dalam perut ikan paus itu, Nabi Yunus AS banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah:
Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Setelah 40 hari lamanya, Allah memerintahkan ikan paus untuk mengeluarkan Nabi Yunus ke sebuah daratan yang kering tandus.
Nabi Yunus AS yang merasa mual dan pegal-pegal terbaring di atas pasir di tengah panas terik, masih belum tahu apa yang akan terjadi padanya.