SEANDAINYA Nabi Yunus tidak mengakui kesalahan dan bertasbih kepada-Nya saat dalam perut ikan Nun itu, maka ia akan menghuni perut ikan itu sampai hari kiamat.
-------------
DENGAN makna ini, ikan Nun yang menelan Nabi Yunus AS dianggap masih hidup sampai sekarang dengan bentuknya yang raksasa.
Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul, (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian). Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan. Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit." QS. As-Saffat: 139 - 145.
"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." QS. Al-Anbiya ayat 87.
Allah SWT mengutus Nabi Yunus AS untuk berdakwah kepada penduduk Ninawa yang merupakan sebuah kota besar di Irak.
Pada masa itu, kota Ninawa telah menjadi tempat yang sangat jahat sehingga Nabi Yunus AS menemui orang-orang di sana dan menyuruh mereka meninggalkan perilaku buruk mereka dan kembali kepada Allah SWT.
Namun demikian, mereka sama sekali tidak mau mendengarkannya sehingga Nabi Yunus AS meninggalkan kaumnya karena kecewa.
Inilah sentuhan pertama yang sangat manusiawi dalam kisah Nabi Yunus AS. Meskipun dia seorang nabi, namun Nabi Yunus AS tetaplah seorang laki-laki.
BACA JUGA:Nabi Ilyasa AS Membimbing Bani Israil, Agar Taati Ajaran Tauhid
Nabi Yunus AS kemudian bergegas meninggalkan kota Ninawa ketika dia tidak mencapai apa yang dia harapkan.
Ada kekhilafan yang dilakukan oleh Nabi Yunus AS, yang mana dirinya berpikir bahwa dirinyalah yang memegang kendali atas upaya dakwahnya.
Padahal Allah-lah yang memegang kendali dan Dia sendirilah yang memanggil orang lain kepada-Nya. Nabi Yunus AS tampaknya berkecil hati atau marah ketika upayanya tampaknya gagal.
Nabi Yunus AS bahkan merasa tahu apa yang pantas diterima orang-orang ini.
Nabi Yunus AS berdoa kepada Allah SWT agar kaum tersebut dihukum dengan azab. Tempat tinggal mereka seolah daun yang bergoyang ditiup angin. Mereka tidak mampu berdiri seperti kapal yang terombang-ambing di atas lautan.