Biadab! Ditembak Saat Ngantri Makanan, 104 Warga Palestina Tewas

Jumat 01 Mar 2024 - 20:11 WIB
Reporter : disway.id
Editor : Syahril Sahidir

TENTARA Israel menembak mati 104 warga saat sedang menanti bantuan kemanusiaan di Selatan Kota Gaza, Kamis, 29 Februari 2024.

-------------

ANGKA itu merupakan data korban sementara dan kemudian diprediksi bertambah yang diumumkan Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagaimana dilaporkan Anadolu Agency, Jumat 

Insiden penembakan yang dilakukan Zionis Israel merupakan yang terburuk dalam perang yang berlangsung hampir lima bulan. 

Lebih dari 750 orang juga terluka dalam insiden penembakan tersebut, kata kementerian. 

Hal ini terjadi setelah lembaga-lembaga bantuan meningkatkan peringatan mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, dengan ancaman kelaparan khususnya di bagian utara Gaza.

Penjarahan terhadap truk-truk bantuan sebelumnya pernah terjadi di Gaza utara, di mana warganya memakan pakan ternak dan bahkan dedaunan untuk mencoba mencegah kelaparan.

Juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan ratusan orang tewas dan terluka akibat peluru pasukan pendudukan yang menargetkan pertemuan warga di Kota Gaza.

104 warga Palestina dibantai di titik bantuan Gaza, Bundaran Nabulsi, dan menyebutnya sebagai pembantaian.

“ Kehidupan terkuras habis di Gaza dengan kecepatan yang mengerikan,” kata kepala kemanusiaan PBB setelah penembakan tersebut.

Bahkan setelah hampir lima bulan terjadinya permusuhan brutal, Gaza masih memiliki kemampuan untuk mengejutkan kita,” kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths pada X.

BACA JUGA: Putin Undang Pejuang Palestina ke Moskow, Kami Harus Bantu Gaza

Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat sedang memeriksa versi serupa dari insiden penembakan di titik bantuan Gaza.

Namun, juru bicara kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan banyak dari korban tewas tertimpa truk itu sendiri, setelah truk bantuan kewalahan karena orang-orang yang mencoba menjarah.

Penembakan di Kota Gaza menambah jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang yang menurut kementerian kesehatan kemarin telah mencapai 30.000 orang.

Kategori :