Israel - Hizbullah Saling Serang!
Perdamaian Gaza Terancam. -screnshot-
PERDANA Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali mempertegas penolakannya terhadap gagasan pembentukan negara Palestina.
-------------------
PENEGASAN itu diungkap menjelang pemungutan suara Dewan Keamanan PBB mengenai proposal Amerika Serikat untuk penataan Gaza setelah berakhirnya konflik. Beberapa pejabat tinggi Israel juga menyuarakan sikap serupa pada Senin, menunjukkan bahwa pemerintah Israel masih mempertahankan posisi keras terkait solusi politik di kawasan tersebut.
Dalam perkembangan lain, otoritas Israel menyampaikan bahwa tiga sandera yang sebelumnya dilaporkan berada di Gaza kini dipastikan meninggal dunia. Israel menyebut telah menerima sisa-sisa jenazah mereka melalui mekanisme pertukaran dengan tubuh warga Palestina yang dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
Situasi di Gaza sendiri masih berada dalam masa gencatan senjata, meskipun tidak sepenuhnya stabil. Pasukan Israel telah memindahkan posisinya ke area yang mereka sebut sebagai “garis kuning.”
Akan tetapi gencatan senjata kembali diguncang oleh serangkaian serangan Israel yang menewaskan puluhan warga Palestina sepanjang pekan lalu, memicu kekhawatiran baru mengenai potensi eskalasi.
Ketegangan juga meluas ke wilayah lain. Di Lebanon selatan, Israel kembali menargetkan lokasi yang diklaim sebagai fasilitas Hizbullah. Serangan yang dilancarkan pada Minggu turut menghantam Beirut, sementara di Tepi Barat operasi militer Israel tetap berlanjut di sejumlah titik.
Pemimpin Militer Hizbullah Tewas
Hizbullah memastikan bahwa kepala staf militernya, Haitham Ali Tabataba’i, tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam Beirut selatan. Dalam pernyataan resminya, kelompok tersebut menyebut Tabataba’i telah gugur bersama anggota lain yang tewas dalam serangan tersebut.
Pemerintah Israel melalui kantor perdana menteri menyebut bahwa Tabataba’i memang menjadi target operasi. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya lima korban jiwa dan puluhan orang luka-luka akibat serangan itu.
Netanyahu Klaim Hamas Melanggar
Netanyahu juga menuduh Hamas sebagai pihak yang pertama kali melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 10 Oktober. Israel kemudian merespons dengan serangan udara setelah pasukannya dikabarkan mendapat tembakan dari Gaza.
Pejabat medis di Gaza menyebut serangan terbaru tersebut menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya, termasuk anak-anak. Insiden ini terjadi bertepatan dengan langkah Dewan Keamanan PBB yang menyetujui rencana AS untuk mengatur keamanan dan tata kelola Gaza di masa peralihan.
Di lapangan, masa gencatan senjata terus diuji. Dalam rentang kurang dari 12 jam antara Rabu dan Kamis minggu lalu, 33 warga Palestina – sebagian besar perempuan dan anak-anak – dilaporkan tewas akibat meningkatnya intensitas serangan.