Genggaman dalam Diam

Genggaman dalam Diam

Senin 04 Aug 2025 - 22:39 WIB
Reporter : Admin
Editor : Budi Rachmad

Cerpen Cania Putri Nimalasari Gulo

TERBIASA menggenggam tanpa bisa melepaskan memunculkan polemik hati yang memberatkan keadaan, membuat rasa menjadi sungkan menyuarakan keadaan hati yang hendak berdamai dengan kenyataan. 

Tak mudah membiarkan hati berlari sendiri, mengerahkan seluruh energi untuk tetap bisa berdiri mengejar sesuatu yang mustahil untuk diraih. Terus berlari sendiri tanpa tahu risiko besar akan menghampiri, mustahil untuk berhenti sebab sudah jatuh terlalu dini. 

Hanya bisa menggenggam seseorang lewat mimpi tanpa berani menyuarakan isi hati.

 

Brukk!

Tubuh Alea terdorong mundur saat seorang laki-laki menabraknya dari arah berlawanan.

 

"Eh! Kalau jalan lihat-lihat dong!" bentaknya. Alea hanya menunduk tanpa jawaban.

 

"Kok lo diam aja? Setidaknya minta maaf kek," lanjutnya kesal. Gadis itu melangkah pergi, meninggalkan kebisuan yang menggantung.

 

“Dasar... cewek aneh,” gumam laki-laki itu, Satria. Ia tahu, di balik tatapan dingin Alea, ada badai yang tak pernah reda.

 

Sentuhan itu terasa nyaman, debaran jantung yang semakin kencang menandakan keadaan hati yang tak karuan. Satria mencoba menetralisir kegugupan dengan tetap diam tanpa berani mengutarakan. Ia menyebut dirinya pecundang yang berharap digenggam tanpa ada tangan yang rela disematkan.

Tags :
Kategori :

Terkait