Pilihan ini bukan tanpa alasan, mengingat kedua negara tersebut adalah tuan rumah dan tentu memiliki keunggulan tersendiri.
“Saya berharap kita bisa mendapatkan lawan yang tidak terlalu menyulitkan,” ujar Sumardji kepada awak media di Jakarta, Senin 15 Juli 2025.
Jika diberi pilihan, banyak yang lebih memilih bertemu Arab Saudi dibandingkan Qatar, dengan alasan pengalaman dan catatan pertandingan sebelumnya yang cukup baik saat menghadapi Arab Saudi.
Selain itu, ada juga harapan agar Indonesia bisa bertemu Irak atau Uni Emirat Arab (UEA). Keduanya dianggap lebih realistis sebagai lawan yang bisa dihadapi dengan persiapan matang, terutama dibandingkan menghadapi tuan rumah yang punya keunggulan besar.
Meski demikian, pengundian adalah proses yang tidak bisa diatur atau diprediksi secara pasti. Siapapun lawan yang nantinya keluar, Timnas Indonesia harus siap berjuang dengan maksimal.
Salah satu kendala yang dihadapi Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah sulitnya menggelar training camp (TC) yang lama dan intensif.
Banyak pemain inti Timnas Indonesia yang berkarier di klub-klub luar negeri, terutama di Eropa, sehingga jadwal mereka padat dan sulit untuk berkumpul dalam waktu lama.
Namun, ada rencana untuk memaksimalkan waktu selama FIFA Matchday yang akan datang, di mana Timnas Indonesia dijadwalkan melawan dua tim dari Timur Tengah, yakni Lebanon dan Kuwait.
Laga ini menjadi kesempatan penting untuk beradaptasi dengan gaya permainan lawan dan kondisi cuaca yang mirip dengan negara-negara di putaran keempat. Terkait jadwal persiapan, manajemen dan pelatih Patrick Kluivert masih mengikuti kalender yang ada.***