Berdasarkan Kajian Sejarah Objek Diduga Cagar Budaya Gedung Nasional Toboali di Kota Toboali Kabupaten Bangka Selatan oleh Akhmad Elvian dan Ali Usman Tahun 2023 sangat jelas, bahwa rakyat Toboali sungguh nyata bersemangat republiken dan Kota Toboali merupakan kota terakhir di Pulau Bangka yang dikuasai kembali oleh militer Belanda pada tanggal 19 Februari 1946. Berita kemenangan Pasukan Sekutu yang di dalamnya membonceng pasukan NICA Belanda dipublikasikan oleh beberapa media seperti Nieuwe courant (25 Februari 1946), Helmondsche courant (13 April 1946), Nieuwsblad van het Zuiden : dagblad met ochtend- en avond-editie (23 Maret 1946) dan Strijdend Nederland (27 Juli 1946). Harian Helmondsche Courant menguraikan proses kedatangan militer Belanda di Mentok sampai berhasil menduduki Kota Toboali dengan judul Banka’s Bezetting Door de Stoottroepen. Pada tanggal 15 Februari 1949, pukul 2.30 pagi, Dua kompi militer Belanda berhasil memasuki dan menguasai Kota Pangkalpinang. Tanggal 18 Februari 1946, militer Belanda melanjutkan perjalanan menuju Kota Koba dan berhasil dikuasai tanpa perlawanan yang berarti. Mereka berhasil memasuki dan menguasai Kota Toboali pada tanggal 19 Februari 1946 jam 3.30 pagi. Dalam harian Nieuwsblad van het Zuiden: dagblad met ochtend- en avond-editie, dijelaskan lebih dramatis lagi tentang kedatangan tentara sekutu dan NICA ke Toboali: Tanggal 18 Februari 1946 berangkat menuju Toboali melalui Koba. Mereka menghadapi kendala yang cukup merepotkan yakni pohon berdiameter 2 meter melintang di jalan dan butuh 2 jam untuk membersihkannya. Saat memasuki Kota Toboali, militer Belanda disambut orang China; orang-orang berlarian di jalan-jalan sambil membawa tombak, pisau, pentungan dan beberapa karabin berkarat dengan bendera Cina. Mereka berhasil menduduki pelabuhan, menahan beberapa orang dan membebaskan banyak tahanan yang dipenjara sebelumnya oleh TRI. Harian Strijdend Nederland menulis dengan judul “Wij namen Toboali” (artinya Kami Merebut Toboali) untuk menggambarkan keberhasilan memasuki kota Toboali dan disambut oleh orang-orang China dengan antusias dan bersahabat (Bersambung).