DENGAN mengerahkan pesawat tempurnya, Amerika Bombardir gundang rudal Houthi pada Sabtu 21 Desember lalu.
---------
AKIBAT serangan tersebut, ledakan besar kejutkan warga Sanaa yang merupakan lokasi penyimpanan amunisi serta posat komando Houthi.
Penyerangan tersebut juga telah dikonfirmasi oleh CENTCOM yang merupakan Komando Pusat Amerika.
Dalam pernyataannya, CENTCOM menyebutkan jika pihaknya bertanggung jawab atas serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa.
“Pasukan Komando Pusat Amerika melakukan serangan udara presisi terhadap fasilitas penyimpanan rudal dan pusat komando dan kendali Houthi (Ansarullah) di Sanaa,” tulis keterangan tersebut seperti dilansir dari IRNA.
Menurut pernyataan tersebut, serangan yang dilakukan merupakan sebagai upaya untuk menghentikan dan mengurangi operasi Houthi terhadap kapal perang di Laut Merah.
BACA JUGA:Barat Ketar-ketir, Houthi Makin Kuat, Bantu Iran Melawan Israel
CENTCOM juga mengklaim bahwa pasukannya menembak jatuh beberapa pesawat nirawak dan rudal jelajah antikapal di atas Laut Merah selama operasi ini.
Sumber berita sebelumnya melaporkan ledakan hebat di beberapa wilayah Sana'a di tengah laporan yang saling bertentangan bahwa Israel telah melakukan serangan baru di kota tersebut.
Menurut media Yaman, pesawat tempur Zionis terlihat terbang secara luas di langit Sana'a.
Namun, radio militer Israel mengklaim bahwa serangan itu bukan ulah rezim.
Sedangkan pengamat militer Timur Tengah menjelaskan jika pihak Israel juga sedang mempersiapkan serangan lain terhadap Yaman.
Adapun Yaman sendiri melalui pasukan Haouthi pada Kamis lalu mengklaim telah melakukan serangan terhadap dalah satu kapal perang Amerika di perairan Laut Marah.
Serangan Houthi ini juga mendapatkan perlawanan sehingga pertempuran sengit sempat terjadi hingga paginya.