3. Hidangan Khas Imlek
Hari raya apapun akan terasa kurang lengkap jika tidak disajikan makanan wajib saat hari perayaan tersebut.
Bagi masyarakat Tionghoa, makanan yang disajikan saat perayaan tersebut berlangsung minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.
Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri.
Misalnya, ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang umur.
Yang mana cara menyantapnya tidak boleh dipotong atau kue lapis legit yang mengartikan rezeki yang berlapis-lapis.
4. Serba Warna Merah
Salah satu ciri khas dalam setiap perayaan Imlek adalah penggunaan warna merah di segala tempat. Warna merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera, dan membawa hoki.
Tidak hanya itu warna merah juga dipercaya dapat mengusir "Nian" atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.
"Nian" sendiri dipercaya datang untuk mengganggu manusia terutama anak kecil.
Itulah kenapa masyarakat Tionghoa menghias rumah, dan menggunakan pakaian, serta aksesoris berwarna merah pada saat Imlek.
5. Dekorasi Rumah
Selain dibersihkan, mendekorasi rumah juga menjadi hal yang dilakukan menjelang Imlek. Pintu dan jendela di cat ulang, serta ditempeli kertas yang bertuliskan kalimat atau kata-kata baik.
Di mana sebagian besar dekorasi yang digunakan berwarna merah, yang bagi masyarakat Tionghoa melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat, serta membawa keberuntungan.
6. Bersih-bersih Rumah
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa membersihkan rumah berarti membuang segala keburukan yang menghalangi datangnya keberuntungan.