Bank DBS Indonesia & Moduit Resmikan Kerja Sama Perluas Akses Investasi Obligasi Pasar Sekunder Berbasis API
ilustrasi-Bank DBS-
KORANBABLPOS.ID - Sebagai mitra tepercaya dalam pengelolaan kekayaan (wealth management), PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) meresmikan kerja sama dengan PT Moduit Digital Indonesia (Moduit), sebuah platform teknologi finansial berlisensi yang menawarkan layanan Private Wealth Management digital dengan produk yang terkurasi.
Ini merupakan kolaborasi pertama bank di Indonesia dengan wealth tech company melalui integrasi Application Programming Interface (API), sehingga masyarakat dapat berinvestasi di 100+ pilihan Obligasi Pasar Sekunder yang disediakan Bank DBS Indonesia di aplikasi Moduit. Peluncuran kerja sama ini dihadiri oleh Head of CBG Digital, Ecosystem & Partnership PT Bank DBS Indonesia Bram Ismail, Head of Investment and Insurance Product PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo, Chief Business Officer PT Moduit Digital Indonesia Stefanus Adi Utomo, dan Chief of Development PT Moduit Digital Indonesia Edina Saputra.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menyatakan, "Sebagai Trusted Wealth Manager, kami membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kekayaannya melalui digital platform dengan solusi investasi cerdik, aman, andal, dan relevan. Kemitraan ini memberi nasabah Moduit akses lebih luas ke produk obligasi pasar sekunder yang ditawarkan Bank DBS Indonesia.
BACA JUGA:FoodCycle Indonesia, DBS Foundation, Marriott Business Council Jakarta, Gelar Food Marathon
Lebih dari sekadar sinergi antara dua institusi finansial, kerja sama ini melambangkan upaya Bank DBS Indonesia dan Moduit untuk mengakselerasi inklusi finansial dan membuat produk investasi lebih terjangkau bagi semua kalangan. Ini semua sejalan dengan tujuan Bank DBS Indonesia untuk terus mendukung kesejahteraan finansial yang lebih merata di seluruh lapisan masyarakat atau wealth democratization.”
Berdasarkan riset YouGov untuk Bank DBS Indonesia pada 2023, 27 persen masyarakat pada segmen ritel telah memilih investasi untuk mengelola asetnya. Studi yang sama mencatat 41 persen masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi online untuk mengakses layanan finansial, sehingga menunjukkan pentingnya integrasi antara investasi dan teknologi.
Peningkatan minat investasi ini juga diperkuat oleh data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyoroti jumlah investor, khususnya obligasi, saat ini telah mencapai total lebih dari satu juta investor dengan tingkat pertumbuhan dari tahun 2020-2023 sebesar lebih dari 21,4 persen.
BACA JUGA:DBS Foundation Bestari Festival 2024: Bangkitkan Semangat Individu
Obligasi menjadi populer saat ini karena beberapa alasan, seperti imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan atau deposito, stabilitas harga yang terjaga, serta memiliki tanggal jatuh tempo dan pembayaran bunga yang tetap, sehingga dapat dijadikan pilihan pengelolaan keuangan yang dapat diprediksi.