Baca Koran babelpos Online - Babelpos

Mucak Pengkal

Ahmadi Sopyan-screnshot-

Mengapa tata ruang menjadi hal penting? Karena kita manusia hidup. Untuk manusia mati saja perlu pengaturan tata ruang (kuburan). Bahkan antu (hantu), mencadin, mawang, genderuwo, makhluk halus lainnya, hewan, tumbuhan dan air pun membutuhkan tata ruang. Salah satu penyebab banjir besar melanda 1986 dan 2016 serta tiap kali hujan, air di Pangkalpinang tergenang disebabkan kacaunya tata ruang. Wajar jika setiap kali turun hujan, masyarakat Pangkalpinang pasti  kededep  (was-was).

Penataan ruang Kota Pangkalpinang harus melibat Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah karena secara georgafis, Pangkalpinang bersentuhan dengan 2 Kabupaten tersebut. Selanjutnya bagaimana tekhnis ini harus dilakukan, tentunya membutuhkan kajian yang mendalam, cepat dan tepat. Tidak bisa hanya dijadikan program kampanye lantas mau habis masa jabatan barulah sibuk  cak-cak nguros banjir . Seorang Pemimpin untuk mengatasi banjir tidak harus menjadi ahli/pakar dalam penanggulangan banjir, tapi ia memanfaatkan pakar/ahli bekerjasama. Begitupula dengan tata ruang Kota Pangkalpinang agar menjadi teratur. 

3.Merias Kota dengan Kreativitas 

Taman Hutan Kota harus dibenahi secara maksimal dan menarik. Rumah Dinas Walikota, bangunan tua yang memiliki nilai sejarah, Jembatan, trotoar, tiang lampu jalanan, pohon, beton dan sebagainya sudah saatnya dipercantik dan di rias sehingga selain mempercantik wajah Kota, bisa menjadi ajang selfie bagi kaum muda untuk mengenalkan Pangkalpinang ke dunia luar melalui media sosial. Begitupula penataan & perwajahan pasar harusnya lebih kreatif agar pasar bisa menjadi salah satu destinasi wisata unik bukan sekedar hubungan jual beli barang. 

Walaupun tidak gampang, namun kegiatan/program seperti ini haruslah melibatkan masyarakat, terutama seluruh elemen, ormas, OKP, kampus dan instansi dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berlomba-lomba berkreasi mempercantik kota. Melibatkan konsultan tentunya tidak boleh tidak, kreativitas harus terarah dan tertata. Pangkalpinang Cantik? Pasti semua setuju!

4.Menumbuhkan Wisata Kreatif

Pangkalpinang hanya memiliki 1 destinasi wisata pantai, yakni Pasir Padi, artinya sangatlah na f jika wisata Pangkalpinang hanya mengandalkan Pantai Pasir Padi. Padahal tujuan wisatawan ke sebuah daerah bukan hanya soal Pantai, tapi menikmati karakter dan ke-khas-an sebuah daerah, seni budayanya, kulinernya yang tidak ada ditempat lain, alamnya yang asri, kotanya yang cantik dan sebagainya. 

Oleh karenanya perlu ditumbuhkan wisata kreatif yang berkarakter, seperti Bangka Botanical Garden (BBG), Rumah Jendela, Mini Zoo ALOBI binatang khas daerah, pusat kuliner dan seni budaya. Selain itu, kedepannya perlu pasar seni atau pasar kreatif, pusat kuliner yang berbaur dengan seni budaya, pembenahan Pantai Pasir Padi, angkutan kota, memanfaatkan bangunan tua bersejarah yang dipercantik untuk dijadikan destinasi wisata dan lain sebagainya. Selanjutnya,  revolusi perangai  penting bagi meningkatkan kwalitas pelayanan masyarakat Pangkalpinang untuk memberikan yang terbaik bagi para wisatawan. Karena itulah salah satu kelemahan SDM kita selama ini, yakni pelayanan. 

5.Event Nasional/Internasional

Untuk mengenal sebuah daerah, maka perlu dilakukan berbagai event yang berkelas, baik nasional maupun internasional. Selain event, maka Kepala Daerah juga harus proaktif melakukan lobi serta menjadi daerahnya sebagai lokasi pertemuan para tokoh nasional, bahkan internasional. Tidak ada yang tidak mungkin, jika Kepala Daerahnya memiliki kemauan, jaringan dan komunikatif. 

Selain itu, kecakapan seorang Kepala Daerah dalam membuat event bisa dimulai dengan memanfaatkan dinas yang ada. Misalnya, seluruh dinas diwajibkan untuk melakukan pertemuan nasional atau event nasional di Kota Pangkalpinang. Pertemuan Tokoh Nasional tidak selamanya harus di Jakarta bukan? Jika Pemimpin memiliki jaringan, penulis rasa hal seperti ini sangat mungkin untuk dilakukan di daerah kita. Bukankah jarak tempuh Jakarta-Pangkalpinang demikian singkat (50 menit) dan setiap jam maskapai ke Kota Pangkalpinang selalu siap?. Disini bukan persoalan bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau!

***

NAH, suksesi kepemimpinan Kota Pangkalpinang sudah terjadi beberapa hari lalu. Prof. Saparudin dan Cece Desy harus menyingsingkan lengan baju, menguras tenaga dan pikiran, harus siap siaga melakukan pembenahan baik didalam birokrasi maupun di lapangan, pembangunan yang pastinya membutuhkan dana yang tak sedikit, peningkatan SDM warga Kota Pangkalpinang, menciptakan lapangan pekerjaan, mengokohkan serta mengembalikan karakter Pangkalpinang. Hari ini, Pangkalpinang tak lagi butuh pemimpin banyak cakap, tapi kita butuh pemimpin yang memiliki kecakapan, kecerdasan dan keberanian pemimpin dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom), yakni Ibukota Negeri Serumpun Sebalai yang masyarakatnya selalu rukun dibalik keberagaman suku, etnis dan agama dan berbagai perbedaan lainnya. 

Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang haruslah berpaduan antara konseptor, mediator atau eksekutor. Sebagai pemerhati, setidaknya dari 5 paparan yang saya ungkapkan diatas, ada 1 atau 2 hal dapat dijadikan program dan syukur-syukur dilakukan dan menjadi kenyataan. Siapa pun pemimpinnya,  pucak-lah pengkal ne , jadikan ia kota kebanggaan yang layak menjadi Ibukota sebuah provinsi, memiliki keunggulan dan karakter, memiliki wibawa dan wajah yang mempesona, bukan wajah yang suram seperti kota tua tak berdaya.  

Salam Mucak Pengkal(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan