Prabowo: Studi Banding ke Luar Negeri Tidak Perlu?
Prabowo Subianto-screnshot-
KORANBABELPOS.ID.- Untuk memastikan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dapat berjalan efisien, Presiden Prabowo Subianto meminta program-program yang tidak terlalu penting ditiadakan.
Presiden menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang bersifat seremonial, salah satu contohnya adalah program studi banding ke luar negeri.
“Fokus kita adalah pembangunan ekonomi, saya minta efisiensi,” ujar Prabowo.
BACA JUGA:Gawat! Menteri Prabowo Satu ini Baru Belajar!
Menanggapi ini, Ekonom sekaligus Dosen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyatakan bahwa usulan Prabowo ini merupakan langkah yang tepat.
“Dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan anggaran studi banding yang dianggap tidak relevan, tentu akan ada ruang yang lebih besar untuk dialokasikan ke hal-hal yang lebih prioritas,” ujarnya.
Hanya, meski pembatasan studi banding dapat menghemat anggaran dalam jumlah yang signifikan, persoalan besar sebenarnya terletak pada struktur pemerintahan yang terlalu besar, atau yang sering disebut sebagai "kabinet obesitas.”
“Kabinet yang gemuk ini telah menciptakan beban keuangan yang tidak sedikit,'' tegasnya.***