Bawaslu Bangka Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
--
SUNGAILIAT - Bawaslu Kabupaten Bangka mengelar kegiatan Apel Siaga Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 di halaman gedung Sepintu Sedulang Sungailiat, Selasa, (24/9/2024).
Turut hadir PLT Sekda Bangka Asmawi Alie, Kepala Kantor Sat Pol PP Kabupaten Bangka, Thony Marza dan Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Sugesti.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Sugesti mengatakan apel siaga dilaksanakan untuk memastikan kesiapan para pengawas pemilu terkait pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024 di Kabupaten Bangka.
"Apel siaga ini, digelar untuk memastikan kesiapan siaga, teman-teman kita pengawas pemilu, baik itu di tingkat kecamatan, kelurahan maupun desa. Sehingga tiga hari penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka, teman-teman sudah turun melakukan pengawasan melekat atau waskat, dalam proses terkait sebentar lagi juga akan masuk tahapan kampanye." ujar Ketua Bawaslu Bangka Sugesti kepada wartawan di gedung Sepintu Sedulang Sungailiat, Selasa (24/9/2024).
Dikatakan Sugesti, pelaksanaan apel siaga diikuti seluruh panwascam delapan kecamatan sebanyak 24 orang dan 81 Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) sembari menunggu perekrutan pengawasan TPS.
Sugesti mengungkapkan, untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2024Kabupaten Bangka, dari delapan kecamatan, kecamatan Riau Silip merupakan daerah rawan.
Hasil mitigasi sebelumnya dari delapan kecamatan di Bangka. Riau Silip merupakan kecamatan rawan konflik. Konflik tersebut dikarenakan adanya perang persepsi antar kelompok di desa di kecamatan tersebut.
Hal ini lanjutnya, dipicu masyarakat di kecamatan Riau Silip majemuk atau banyak ragamnya.
"Pantauan kami (Bawaslu -red) sebelumnya, Riau silip ini rawan perang persepsi antar kelompok, jadi masing-masing dari wilayah itu majemuk banyak macem, ini lah yang harus kami mitigasi supaya masyarakat punya suatu persepsi." kata Sugesti seraya menambahkan, kedepanya Bawaslu akan lakukan pendekatan dengan pihak desa, untuk menjaga kondisi keamanan stabil kedepan agar tidak terjadi gesekan antar kelompok di desa tersebut.(dee)