Kenapa Capim & Dewas KPK Tertutup?
Pimpinan KPK.-screnshot-
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) harap agar proses seleksi Calon Pimpinan (Capim) dan Calon Dewan Pengawas (Dewas) dilakukan secara transparan.
----------------
MENGINGAT, berbeda dari seleksi Capim dan Dewas yang sebelumnya terbuka. Pada seleksi kali ini bersifat tertutup.
"KPK berharap agar proses yang dilakukan dapat transparan dan dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat khususnya KPK yang mana KPK berkepentingan untuk hal tersebut," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika pada Rabu, 18 September 2024.
Tessa menilai, tes wawancara merupakan gerbang pertama untuk mengetahui visi dan misi capim dan calon dewas KPK yang selanjutnya akan menjabat. Selain itu untuk mengetahui kompetensi pimpinan KPK selanjutnya.
BACA JUGA:Akhirnya Kaesang Datangi KPK
"KPK memiliki kepentingan untuk mengetahui latar belakang, visi-misi, dan program yang ditawarkan oleh masing-masing calon pimpinan, termasuk juga dewan pengawas KPK, sehingga ke depan KPK dapat memberikan masukan atau penilaian atas hasil proses wawancara tersebut dan dapat menjadi pertimbangan Pansel di tahap-tahap berikutnya atau masukan bagi DPR saat fit and proper test," tegas Jubir KPK berlatar belakang kepolisian itu.
Lebih lanjut, Tessa menegaskan nantinya Capim dan Cadewas tersebutlah yang menjadi bagian internal KPK, sehingga ia berharap untuk prosesnya lebih terbuka.
"Kami KPK mendorong agar pelaksananya dapat lebih terbuka sebagaimana yang sudah dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya," tegasnya.
Meskipun demikian, Tessa menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengatur bagaimana prosedur atau jalannya proses seleksi itu dilakukan.
BACA JUGA:Pilih Capim KPK yang tak Bermasalah
Adapun sebagai informasi, pada 17–18 September, capim akan melakukan tes wawancara. Sementara calon dewas dites kesehatan.
Lalu, pada 19–20 September, giliran calon dewas melakukan tes wawancara, sedangkan capim tes kesehatan.***