Pernikahan Dini Salah Satu Penyebab Stunting

SUNGAILIAT - Kasus anak kurang gizi atau stunting di Kabupaten Bangka memang cendrung menurun. Namun untuk diketahui kasus stunting di Kabupaten tersebut salah satunya dipicu karena pernikahan dini.

Pejabat Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH mengatakan pernikahan dini di Bangka cukup tinggi khususnya di desa-desa yang ada di Bangka.

"Setiap saya turun ke desa, selalu bertanya usia, ternyata banyak sekali orang tua di Desa itu kawin pada usia dini." ujar Penjabat Bupati Bangka Muhammad Haris AR AP MH kepada wartawan di Desa  Penagan Mendo Barat, Kamis (13/9/2024).

Padahal menurut Haris, mereka belum siap untuk berumah tangga dan belum memahami mengurus anak. "Dari sini lah munculnya anak-anak kurang gizi atau stunting," bebernya.

Ia menyebutkan saat ini di Bangka masih tersisa 246 anak stunting, dimana ada delapan desa yang menjadi lokus dengan 71 anak. 

Pihaknya yakni melalu Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka terus menghimbau khususnya anak-anak yang ada di desa jangan cepat cepat menikah. "Menikahlah di usia yang benar-benar matang." jelas Muhammad Haris.

Sementara itu, dr. Siti Anisa dokter puskesmas Penagan mengatakan untuk di desa Penagan dan Desa Kota Kapur ada penurunan untuk anak stunting. "Untuk di desa Penagan ada penurunan yang awalnya bulan Desember lalu 11 anak turun tersisa 8 anak, sedangkan Desa kota kapur 10 anak sembuh satu anak, tapi bertambah satu lagi jadi tetap 10." jelas Siti.

Siti menambahkan untuk stunting di Bangka Paling dominan itu karena pernikahan dini, sehingga pola asuh belum mengerti, sepertu kelola makan baik dan benar dan cara pemberian makan ke anak." Kami juga menemukan, masih ada orang tua hingga saat ini memberikan anaknya susu kental manis, padahal itu tidak bergizi." ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya memberikan pengetahuan dan edukasi. "Kami sudah ke rumah-rumah, mana makan yang harus diberi dan yang tidak boleh di berikan kepada anak,"imbuhnya.(dee)