Kamarudin Muten Ingatkan Falsafah Saling Menguatkan Di Gelaran Sembahyang Rebut

Kamarudin Muten Ingatkan Falsafah Saling Menguatkan Di Gelaran Sembahyang Rebut-screnshoot -

KORANBABELPOS.ID.- Kamarudin Muten, Ketua Yayasan Kelenteng Kelapa Kampit sekaligus Calon Bupati Belitung Timur, menekankan pentingnya falsafah saling menguatkan dan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat saat menyelenggarakan peribadatan sembahyang rebut di Kelenteng Kelapa Kampit, Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, pada Minggu Malam (18/8).

Acara ini tidak hanya meriah dengan kehadiran warga Tionghoa, tetapi juga melibatkan warga Melayu, mencerminkan semangat kebersamaan dan keberagaman yang harmonis di tengah masyarakat Belitung Timur. Sembahyang rebut tahun ini digelar selama dua hari, mulai dari tanggal 18 hingga 19 Agustus 2024, dan dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Dalam keterangannya Kamarudin Muten menyampaikan bahwa ritual sembahyang rebut merupakan adat kepercayaan warga Tionghoa, memiliki tujuan luhur untuk saling membantu sesama dan menjadi momen penting yang sarat dengan makna spiritual serta sosial.

"Melalui doa dan pengorbanan kecil yang kita lakukan dalam ritual ini, kita mengharapkan berkah dan keselamatan bagi hidup kita di dunia. Ini adalah refleksi dari harapan dan doa kita kepada Yang Maha Kuasa," ujarnya.

Kemudian Kamarudin juga menambahkan bahwa acara seperti ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk senantiasa menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya yang ada, sebagai warisan berharga yang harus dijaga untuk generasi mendatang. Termasuk daam kehidupan bermasyarakat sikap saling menguatkan dan berbagi adalah nilai-nilai yang sangat penting untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan.

"Di tengah keberagaman yang kita miliki, saling menguatkan adalah kunci untuk menjaga persatuan dan kerukunan. Acara ini bukan hanya ritual, tetapi juga pengingat bagi kita semua untuk terus mengamalkan nilai-nilai kebersamaan. Dengan memberikan sedikit dari apa yang kita miliki untuk ritual ini, kita mencerminkan sikap saling membantu dan mengasihi kepada makhluk Tuhan apapun wujudnya," tambahnya.

Oleh karena itu Kamarudin berharap melalui acara ini, semangat gotong royong dan toleransi akan semakin kuat tertanam di hati setiap warga, sehingga Belitung Timur bisa terus berkembang menjadi daerah yang harmonis dan sejahtera bagi semua.

Acara yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut tidak hanya diramaikan oleh warga Tionghoa, tetapi juga melibatkan warga Melayu yang turut hadir dan merasakan kemeriahan serta keberagaman budaya yang terpancar dalam sembahyang rebut. Kehadiran berbagai kalangan masyarakat ini menunjukkan betapa kuatnya semangat toleransi dan kebersamaan di Belitung Timur.

"Pak Afa selalu mengingatkan kita tentang pentingnya gotong royong, kebersamaan dan saling menguatkan. Sehingga perbedaan bukan menjadi penghalang untuk kita sebagai sesama, tetapi menjadi kekuatan untuk keberagaman budaya,” ujar Desi, salah salah satu warga yang hadir.

Kehadiran Kamarudin Muten di acara tersebut mendapatkan apresiasi tinggi dari warga yang hadir. Mereka melihatnya sebagai sosok yang tidak hanya peduli pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai budaya dan spiritual di tengah masyarakat.***

 

Tag
Share