Luhut: Selamat Jalan Pak Jokowi...

Luhut Panjaitan-screnshoot -

MENKO Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan salam perpisahan kepada Presiden Jokowi jelang masa pensiunnya.

----------

MULANYA, Luhut menyinggung kebijakan yang telah dilakukan Jokowi selama 10 tahun menjabat termasuk hilirisasi. Luhut yakin kebijakan itu akan menjadi kenangan tersendiri.

"Saya percaya dengan leadership Bapak walaupun beberapa waktu lagi akan meninggalkan pemerintahan, tapi Bapak telah meninggalkan legacy yang saya kira tidak mudah untuk orang lain. Saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material," kata Luhut dalam peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024.

Dengan mata berkaca-kaca, Luhut lantas mengucapkan selamat jalan kepada Presiden Ke-7 RI yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024.

BACA JUGA:Jelang 85 Hari Terakhir Pemerintahan Jokowi, Presiden Ngantor di IKN

“Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan, Pak. Bapak (Jokowi) akan menjadi kenangan, walaupun masih 2–3 bulan Pak Presiden, tetapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh,” ujarnya.

Luhut punya kenangan tersendiri dengan Jokowi mengenai ekspor nikel. Dia teringat keberanian Jokowi tentang kebijakan ekspor nikel kini membuahkan hasil yang signifikan.

"Karena saya ingat di depan pintu masuk istana di belakang, Bapak confirmed untuk kita membanned ekspor nikel dan itu merupakan tantangan karena kita kehilangan 1,5 miliar (US dolar), tapi sekarang buahnya kita disegani kita dihormati, teknologi kita akan bagus dan ekspor kita meningkat," ucapnya.

Luhut menilai Indonesia kini menjadi negara yang berkarakter. Ia mengajak seluruh menteri untuk mengawal kebijakan yang telah dibangun Jokowi.

"Tidak ada orang anggap enteng lagi Indonesia, bahwa Indonesia bisa diatur, Indonesia negara besar, negara yang punya karakter, negara yang bisa mengatakan ya, dan negara bisa mengatakan tidak. Oleh karena itu, kita semua pembantu presiden harus betul-betul mengawal semua peraturan dengan baik kita harus jaga kredibilitas presiden yang dibangun 10 tahun," tukasnya.***

Tag
Share