DP2KBP3A Bangka Gelar Seminar Kesehatan 2024
Seminar Kesehatan Penanganan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka di OR Bina Praja Kantor Bupati Bangka Rabu (26/6/2024).-Yudi Ardi Karya-
SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui pihak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka mengelar Seminar Kesehatan
Penanganan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka tahun 2024, di OR Bina Praja Kantor Bupati Bangka Rabu (26/6/2024).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita S. Sos mengatakan, Seminar Kesehatan Penanganan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bangka tahun 2024 tersebut selenggara atas kerjasama pihak DP2KBP3A Kabupaten Bangka, bersama Nutricia Sari Husada.
"Kami berterima kasih kepada pihak swasta yakni Nutricia Sari Husada yang telah mensupport sehingga seminar ini bisa dilaksanakan hari ini," ucapnya.
Sedangkan untuk narasumber seminar kesehatan ini, yakni dokter spesialis anak Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat, dr Erliantono Ponco Sudharsono, dari DP2KBP3A Kabupaten Bangka. Tujuan yang akan dicapai melalui seminar kesehatan ini, memberikan pengetahuan, wawasan kepada para peserta tentang stunting dan tentunya diharapkan akan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangka.
Sementara sesuai data Kabupaten Bangka sesuai data e-PPGBM pada tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Bangka, dari tahun kemarin pada angka 350, kemudian mengalami penurunan 255, hingga sekarang 246. Dan dari jumlah angka stunting 246 kita terus berupaya menurunkan angka stunting tersebut mrncapai 0,2 persen. Artinya target nasional itu 14 persen, mudah-mudahan bisa kita capai pada tahun 2024 ini." ujar Nurita kepada wartawan Rabu (26/6/2024).
Ditambahkan Nurita, peserta seminar kesehatan dengan judul penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bangka, diikuti para dokter puskesmas, para Bidan desa, petugas gizi puskesmas se Kabupaten Bangka, dan media masa.
Sedangkan, pemateri atau narasumber seminar kesehatan yakni dokter spesialis anak Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat, dr Erliantono Ponco Sudharsono, menyampaikan materi tentang percepatan penurunan stunting.
"Terkait difinisi stunting yakni kondisi gagal tumbuh ditandai dengan ukuran tinggi badan atau panjang badan. Menurut usia kurang dari 2 tahun sesuai standart grafik child growth WHO yang disebabkan oleh ganguan asupan nutrisi yang berkepanjangan." ujar Eriantono.
Dikatakan Eriantono, prediksi dini resiko stunting bisa karena, kekurangan nutrisi, penyakit infeksi, bayi lahir prematur, kemiskinan, pengabaian pola asuh, layanan kesehatan terbatas, kurang akses air bersih dan sanitasi buruk.
"Dampak buruk stunting akan menyebabkan kecerdasan anak dibawa rata-rata sehingga prestasi belajar tidak maksimal, anak muda sakit karena pembentukan sistim imunitas tubuh tidak baik. Dan dampak buruk lainya, anak lebih berisiko rentan terkena penyakit diabetes, jantung, stroke dan kanker ketika dewasa." jelas Eriantono.(dee)