Kepesertaan KB di Wilayah Transmigrasi Masih Kurang
--
TOBOALI - Sejak kedatangan Deputi KB dan KR BKKBN Republik Indonesia, Dr. Wahidin M.Ke, pada kegiatan integrasi dan intensifikasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah transmigrasi di Desa Fajar Indah, Kecamatan Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan (Basel), pada Jum'at (21/06), Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) akan mensupport apa yang menjadi pesan pada kegiatan tersebut, termasuk meningkatkan Kepesertaan Keluarga Berencana (KB).
Hal ini disampaikan oleh Sekda Basel Harris Setiawan kepada Babel Pos, Minggu (23/06). "BKKBN mempunyai target 130 kepesertaan pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan metode pelayanan yang diberikan IUD, Implan, suntik, pil dan kondom, dan sudah tercapai," sebutnya.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi antara lain penyelenggaraan pelayanan KB bergerak melalui mobil pelayanan (Muyan). Selain itu, Pemkab Basel juga telah mendukung kepesertaan terkait KB terutama untuk metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), apalagi Desa Fajar Indah menjadi lokus kegiatan dari BKKBN Provinsi Babel.
"Kita akan terus melakukan edukasi dengan harapan kepesertaan akan terus semakin meningkat, sehingga program KB berhasil dan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai," ujar Sekda.
Namun, tujuan sebenarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesertaan KB melalui integrasi dan intensifikasi pelayanan KBKR di wilayah khusus transmigrasi, salah satunya adalah desa Fajar Indah.
Selanjutnya, dengan sosialisasi melalui mobil pelayanan diharapkan capaian kepesertaan KB di Basel sesuai target yang telah ditentukan dari BKKBN Provinsi Babel. "Mari kita sukseskan program KB ini dalam rangka penyelenggaraan program KBKR di kawasan khusus transmigrasi sebagai upaya untuk pengendalian jumlah penduduk dan menciptakan kesejahteraan keluarga," pungkasnya.(*)